Powered By Blogger

Selasa, 22 April 2014

Laporan Praktikum Kimia "Reaksi Karbohidrat"


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMAN 3 SENGKANG
PRAKTIKUM SEMESTER GANJIL KELAS XII


                        Judul                           :           REAKSI KARBOHIDRAT          
Praktikan                      :           Regu Dua          
                                                                        1. ANDI SITTI NASMAH
                                                                        2. ANDI UTARI SAMSIR
                                                                        3. HERAYANTI
                                                                        4. NUR FADILLAH LATIEF
                                                                        5. RIDHA WAHYUNI

                        Kelas                            :           XII AKSELERASI
                        Tanggal Praktikum       :           16  Maret 2014


SMA NEGERI 3 SENGKANG
UNGGULAN KABUPATEN WAJO
TAHUN PELAJARAN 2014



I.        JUDUL PRAKTIKUM
’’Reaksi Karbohidrat’’

II.      TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dalam praktikum kimia ’’Reaksi Karbohidrat’’ yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1.     Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kimia ’’Reaksi Karbohidrat’’
2.     Mengetahui sifat-sifat karbohidrat

III.     DASAR TEORI
A.    Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah suatu senyawa yang terdiri dari molekul-molekul karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga dinamakan karbohidrat. Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida atau zat yang dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehida dan keton. Rumus umumnya adalah Cx(H2O)y. Sebenarnya adanya hidrat tersebut kurang benar karena pada pemanasan tidak dibebaskan air. Bahkan ada senyawa yang bukan karbohidrat mempunyai rumus seperti di atas,misalnya asam asetat (CH3COOH). Karbohidrat dibuat oleh tanaman melalui proses fotosintesis.
B.    Penggolongan Karbohidrat
Berdasarkan proses hidrolisisnya, karbohidrat dibedakan sebagai berikut :
1.     Monosakarida
Monosakarida berasal dari bahasa Yunani yaitu mono yang artinya satu dan sacchar yang artinya gula. Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Kategori monosakarida yaitu fruktosa, glukosa, pentosa, ribosa, dan galaktosa. Sifat-sifat monosakarida :
a.     Larut dalam air
b.    Tidak berwarna
c.     Berbentuk padat kristal


d.    Daya oksidasinya :
Semua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa, merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi. Larutan monosakarida bereaksi positif dengan pereaksi fehling atau pereaksi benedict maupun dengan pereaksi tollens. Pereaksi benedict digunakan untuk mendeteksi glukosa dalam darah atau dalam urine.
Berbeda dengan keton sederhana (seperti aseton), suatu ketosa seperti fruktosa dapat mereduksi pereaksi fehling, tollens dan benedict karena mengalami suatu proses yang disebut penata ulang sehingga membentuk struktur aldosa (dalam suasana basa).
e.     Daya reduksi :
Reduksi gugus karbonil (gugus aldehida dan keton) dari monosakarida menghasilkan alkohol polivalen yang disebut alditol.

2.     Disakarida
Disakarida adalah oligosakarida yang paling sederhana yang tersusun atas dua molekul monosakarida. Kategori disakarida yaitu maltosa, laktosa dan sukrosa. Sifat-sifat disakarida :
a.     Maltosa memiliki sifat :
·   Dapat mereduksi pereaksi fehling dan pereaksi tollens karena salah satu gugus pereduksi maltosa masih bebas, maltosa tergolong gula pereduksi.
·   Dapat dihidrolisis dalam suasana asam atau dengan enzim maltase menghasilkan glukosa.
·   Bersifat optis aktif putar kanan.
b.    Laktosa memiliki sifat :
·   Dapat mereduksi larutan fehling karena mempunyai gugus bebas.
·   Dapat dihidrolisis dalam suasana asam atau dengan enzim laktase menghasilkan glukosa dan galaktosa.
·   Bersifat optis aktif putar kanan.





c.     Sukrosa memiliki sifat :
·   Tidak dapat mereduksi larutan fehling dan larutan tollens karena ikatan antara glukosa dengan fruktosa dalam sukrosa melibatkan gugus hemiasetal glukosa dan gugus hemiketal fruktosa.
·   Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis dari pada sukrosa.
·   Pada pemanasan yang kuat, gula tebu menjadi berwarna coklat dan berubah menjadi zat-zat campuran yang disebut karamel.
3.     Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang apabila dihidrolisis menghasilkan beberapa ratus hingga ribuan monosakarida dengan ikatan glikosidik. Kategori polisakarida yaitu alginat, amilum, fruktan, glikogen, hemiselulosa, keragenan, kitin, kitosan, laminarin, levan, pati, dan pektin. Sifat-sifat polisakarida :
a.   Pati atau amilum memiliki sifat :
·    Zat pati sedikit sekali larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan dengan air,butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji) dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air menghasilkan koloid.
·    Larutan zat pati koloid bersifat optis aktif putar kanan.
·    Terdiri atas dua bagian, bagian yang lurus disebut amilosa dan bagian yang bercabang disebut amilopektin.
·    Daya reduksinya sangat kecil.
·   Hidrolisis lengkap pati akan menghasilkan D-glukosa. Hidrolisis dengan enzim tertentu akan menghasilkan dekstrin dan maltosa.
b.   Dekstrin memiliki sifat :
·    Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum.
·    Molekulnya lebih sederhana.
·    Lebih mudah larut di dalam air.
·    Jika direaksikan dengan iodium berubah menjadi warna biru.


C.    Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan atau diperlukan oleh manusia. Adapun fungsi dari karbohidrat, antara lain :
1.     Sebagai sumber energi
2.     Pemberi rasa manis pada makanan
3.     Penghemat protein
4.     Pengatur metabolisme lemak
5.     Membantu pengeluaran feses
6.     Sebagai bahan baku penyusun komponen sel, misalnya asam nukleat dalam nukleus dan glikoprotein pada permukaan sel
7.     Sebagai bahan baku penyusun senyawa lain, misalnya asam amino dan lemak
8.     Sebagai bahan bakar dan nutrisi
9.     Sebagai materi pembangun
10.  Pencernaan dan metabolisme karbohidrat.

IV.     ALAT DAN BAHAN
a.     Alat
§   Perangkat pemanas listrik
§   Tabung reaksi
§   Pipet tetes
§   Gelas kimia

b.    Bahan
§   Glukosa
§   Fruktosa
§   Sukrosa
§   Maltosa
§   Galaktosa
§   Amilum
§   Dekstrin
§   Pereaksi Tollens
§   Pereaksi Fehling
§   Larutan iodium
§   Amonium Hidroksida

V.      CARA KERJA
1. Reaksi dengan pereaksi Tollens (Ag amoniakal)
·     Menyiapkan 6  tabung reaksi
·     Kemudian, tiap-tiap tabung diisi dengan 2 mL larutan AgNO3 0,1 M, tambahkan larutan NH4OH sampai endapan yang terbentuk tepat larut.
·     Tabung (1) diisi dengan 1 mL larutan glukosa 2%, tabung (2) dengan 1 mL larutan fruktosa 2%, tabung (3) dengan 1 mL larutan sukrosa 2%, tabung (4) dengan 1 mL larutan maltosa 2%, tabung (5) dengan 1 mL larutan galaktosa 2% dan tabung (6) dengan 1 mL larutan amilum 2%.
·     Kemudian, dikocok dan masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam pemanas air yang berisi air panas selama beberapa menit.
·     Perhatikan dan mencatat perubahan yang terjadi.

 2. Reaksi dengan pereaksi Fehling
·     Menyiapkan 6 tabung reaksi
·     Kemudian, tiap-tiap tabung diisi dengan 1 mL larutan Fehling A dan 1 mL larutan Fehling B dan dikocok
·     Tabung (1) diisi dengan 1 mL larutan glukosa 2%, tabung (2) dengan 1 mL larutan fruktosa 2%,   tabung (3) dengan 1 mL larutan sukrosa 2%, tabung (4) dengan 1 mL larutan maltosa 2%, tabung (5) dengan 1 mL larutan galaktosa 2% dan tabung (6) dengan 1 mL larutan amilum 2%
·     Kocok dan masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam pemanas air yang berisi air panas selama beberapa menit
·     Perhatikan dan mencatat perubahan yang terjadi.


VI.     DATA PENGAMATAN
1.     Reaksi dengan pereaksi Tollens
No.
Larutan karbohidrat
Pereaksi AgNO3 + NH4OH berlebih
Warna endapan/ larutan setelah pemanasan
1
Glukosa
Bening
Perak
2
Fruktosa
Coklat
Perak
3
Sukrosa
Kuning
Coklat muda
4
Maltosa
Kuning
Hitam
5
Galaktosa
Bening
Perak
6
Amilum
Bening
Bening

2.   Reaksi dengan pereaksi Fehling
No.
Larutan karbohidrat
Pereaksi fehling (fehling A dan fehling B)
Warna endapan/larutan setelah pemanasan
1
Glukosa
Biru berlin
Merah bata (mengendap)
2
Fruktosa
Biru berlin
Merah bata (mengendap)
3
Sukrosa
Biru berlin
Tidak ada mengendap
4
Maltosa
Biru berlin
Merah (mengendap)
5
Galaktosa
Biru berlin
Merah bata (mengendap)
6
Amilum
Biru
Tidak ada mengendap

3.   Reaksi dengan iodium
No.
Larutan karbohidrat
Warna larutan setelah penambahan I2
Warna larutan setelah pemanasan
Warna larutan setelah pendinginan
1.
Glukosa
Kuning
Bening
Bening
2.
Maltosa
Bening
Bening
Bening
3.
Dekstrin
Biru kehitaman
Bening
Bening
4.
Amilum
Biru kehitaman
Bening
Biru
VII.   PEMBAHASAN  
Pada percobaan pertama dengan menggunakan pereaksi tollens dapat dilihat bahwa yang tidak bereaksi adalah amilum, karena amilum mempunyai daya reduksi yang kecil. Ketika glukosa direaksikan dengan tollens berbentuk endapan cermin perak, hal ini disebabkan karena pereaksi tollens yang mengandung perak nitrat bereaksi positif dengan glukosa dan setelah dipanaskan glukosa akan mereduksi Ag+2 menjadi Ag+ dan menghasilkan endapan yang menempel pada dinding tabung, yaitu endapan cermin perak.
            Pada percobaan kedua dengan menggunakan pereaksi fehling, akan dihasilkan endapan berwarna merah bata setelah dipanaskan. Hal ini disebabkan karena larutan fehling yang terdiri dari cupri sulfat, Na-kalium tartrat, dan natrium hidroksida dengan gula reduksi yang dipanaskan akan membentuk endapan merah bata.
     Pada percobaan ketiga dengan menggunakan pereaksi iodium dapat diilihat bahwa amilum akan berubah warna menjadi biru. Warna biru berasal dari senyawa kompleks yang terbentuk dari amilosa (yang terlarut dalam air) dengan larutan iodium.
     Namun, percobaan yang telah dilakukan tidak sepenuhnya sama dengan teori yang ada.

VIII.  JAWABAN PERTANYAAN
1.     Apa yang dimaksud dengan gula pereduksi?
Jawaban :
Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron.  Contohnya adalah glukosa dan fruktosa.

2.     Dari uji yang dilakukan, sebutkan karbohidrat yang tidak dapat dioksidasi?
Jawaban :
Pada pereaksi tollens dan fehling, karbohidrat yang tidak dapat dioksidasi adalah amilum. Dan pada saat direaksikan dengan larutan iodin, karbohidrat yang tidak bereaksi adalah glukosa dan maltosa .




3.     Mengapa karbohidrat tersebut tidak dapat dioksidasi?
Jawaban :
Sukrosa tidak dapat dioksidasi pada saat ditambah perekasi tollens dan fehling karena karbohidrat tersebut tidak memiliki gugus pereduksi. Sedangkan amilum,antara ikatan aldosa dan ketosa berpolimerisasi. Sedangkan pada saat ditambahkan pereaksi iodin maltosa dan glukosa tidak bereaksi, karena hal tersebut disebabkan karbohidrat tersebut merupakan reduktor dan tidak dapat  dioksidasi oleh unsur lain sehingga monosakarida dan maltosa tidak bereaksi dengan iodin.

IX. KESIMPULAN
Karbohidrat adalah suatu senyawa yang terdiri dari molekul-molekul karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga dinamakan karbohidrat. Berdasarkan proses hidrolisisnya karbohidrat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida. Masing-masing karbohidrat tersebut mempunyai perbedaan sifat. Karbohidrat sangat penting bagi manusia diantaranya adalah sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, dan lain-lain.

X. DAFTAR PUSTAKA
v     Buku paket Biologi SMA Kelas XI ,penerbit Global “PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri”. Penulis Henny Riandari ,tanggal penerbitan Solo, Januari 2012.
v     Buku paket Platinum Kimia SMA Kelas XI, penulis Sentot Budi Rahardjo. Tanggal penerbitan Solo, Januari 2012.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar