Powered By Blogger

Selasa, 22 April 2014

Laporan Praktikum Kimia "Kesetimbangan Kimia"


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMAN 3 SENGKANG
PRAKTIKUM SEMESTER GANJIL KELAS XII


                        Judul                           :           KESETIMBANGAN KIMIA        
Praktikan                      :           Regu Dua          
                                                                        1. ANDI SITTI NASMAH
                                                                        2. ANDI UTARI SAMSIR
                                                                        3. HERAYANTI
                                                                        4. NUR FADILLAH LATIEF
                                                                        5. RIDHA WAHYUNI
                        Kelas                            :           XII AKSELERASI
                        Tanggal Praktikum       :          8  Maret 2014

SMA NEGERI 3 SENGKANG
UNGGULAN KABUPATEN WAJO
TAHUN PELAJARAN 2014
I.        JUDUL PRAKTIKUM
“Kesetimbangan Kimia”

II.      TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dalam praktikum kimia ‘’Kesetimbangan Kimia’’ yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1.     Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kimia ‘’Kesetimbangan Kimia’’
2.     Menentukan pH larutan asam lemah dengan menggunakan kertas pH indikator (universal) atau larutan indikator
3.     Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai pH
4.     Menentukan tetapan kesetimbangan ionisasi dan derajat ionisasi larutan asam lemah.

III.     DASAR TEORI
A.    Pengertian Kesetimbangan Kimia
      Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan setimbang reaksi yang tidak berhenti dan tetap berlangsung kedua arah secara mikroskopis dengan laju yang sama. Kesetimbangan kimia tercapai pada saat dua reaksi kimia yang berlawanan terjadi pada tempat dan waktu yang sama dengan laju reaksi yang sama. Ketika sistem mencapai kesetimbangan, jumlah masing-masing spesi kimia menjadi konstan.
      Reaksinya berlangsung bolak-balik yang merupakan zat semula (reaktan) direaksikan akan habis dan terbentuk zat baru (produk) dan zat baru yang terbentuk dapat direaksikan dengan zat lain menghasilkan zat semula. 

B.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia
      Ada tiga (3) faktor yang dapat mengubah kesetimbangan kimia, yaitu :
1.   Konsentrasi reaktan atau produk
     Jika dalam sistem kesetimbangan ditambahkan lebih banyak reaktan atau produk, reaksi akan bergeser ke sisi lain untuk menghabiskannya. Sebaliknya, jika sebagian reaktan atau produk diambil, reaksi akan bergeser ke sisinya untuk menggantikannya.


2.   Suhu
     Secara umum, memanaskan suatu reaksi menyebabkan reaksi tersebut bergeser ke sisi endoterm. Sebaliknya, mendinginkan suatu reaksi menyebabkan reaksi tersebut bergeser ke sisi eksoterm.
3.   Tekanan atau volume pada sistem yang mengandung fasa gas
     Secara umum, meningkatkan tekanan (mengurangi volume) pada campuran yang setimbang menyebabkan reaksi bergeser ke sisi yang mengandung jumlah molekul gas yang paling sedikit. Sebaliknya, menurunkan tekanan (memperbesar volume) pada campuran yang setimbang menyebabkan reaksinya bergeser ke sisi yang mengandung jumlah molekul gas yang paling banyak. Sementara untuk reaksi yang tidak mengalami perubahan jumlah molekul gas (mol reaktan = mol produk), faktor tekanan dan volume tidak mempengaruhi kesetimbangan kimia.

C.    Pengertian pH
      pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman dan tingkat kebasaan. Asam adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion H+ sedangkan basa adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion OH-.

D.    Pengertian Indikator
      Indikator adalah asam atau basa organik lemah. Indikator asam atau basa memiliki trayek pH masing-masing. Harga pH indikator ini bergantung pada perubahan warnanya.


IV.     ALAT DAN BAHAN
a.     Alat
§   Labu takar 50 mL
§   Pipet volume 5 mL dan 10 mL
§   Bulp (filler)
§   Tabung reaksi
§   Gelas kimia 50 mL
§   Termometer
§   Pipet tetes

b.    Bahan
§   Asam asetat
§   Larutan indikator Timol biru, Metil orange, Metil merah, Brom timol biru, Merah netral
§   Aquades

V.      CARA KERJA
1.     Ambil 5 mL larutan asam asetat 0,1 M dan masukkan ke dalam labu ukur 50 mL, tambahkan air suling sampai tanda batas dan kocok samapi merata (disebut Larutan A). Ambil:
a.     10 mL larutan A, masukkan ke dalam  gelas kimia 50 mL dan ukur suhu dan pHnya dengan kertas pH universal.
b.    5 mL larutan A, masukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan 3 tetes larutan indikator yang sesuai pHnya.
2.     Ambil 5 mL larutan A masukkan ke dalam labu ukur 50 mL, tambahkan air suling sampai tanda batas dan kocok sampai merata (disebut larutan B). Ambil:
a.     10 mL larutan B, masukkan ke dalam gelas kimia 50 mL dan ukur suhu dan pHnya dengan kertas pH universal.
b.    5 mL larutan B, masukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan 3 tetes larutan indikator yang sesuai pHnya.
3.     Ambil 5 mL larutan B masukkan ke dalam labu ukur 50 mL, tambahkan air suling sampai tanda batas dan kocok sampai merata (disebut larutan C). Ambil:
a.     10 mL larutan C, masukkan ke dalam gelas kimia 50 mL dan ukur suhu dan pHnya dengan kertas pH universal.
b.    5 mL larutan C, masukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan 3 tetes larutan indikator yang sesuai pHnya.
4.     Ambil 5 mL larutan C masukkan ke dalam labu ukur 50 mL, tambahkan air suling sampai tanda batas dan kocok sampa merata (disebut larutan D). Ambil:
a.     10 mL larutan D, masukkan ke dalam gelas kimia 50 mL dan ukur suhu dan pHnya dengan kertas universal.
b.    5 mL larutan D, masukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan 3 tetes larrutan indikator yang sesuai pHnya.
5.     Ambil 5 mL larutan D masukkan ke dalam labu ukur 50 mL, tambahkan air suling sampai tanda batas dan kocok sampai merata (disebut larutan E). Ambil:
a.     10 mL larutan E, masukkan ke dalam gelas kimia 50 mL dan ukur suhu dan pHnya dengan kertas universal.
b.    5 mL larutan E, masukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan 3 tetes larutan idikator yang sesuai pHnya

VI.     DATA PENGAMATAN
Asam Asetat
pH,
Kertas pH
Suhu,
0C
Indikator
 pH
Warna
Indikator
0,001 M
3
34 0C
Timol biru
Kuning
0,0001 M
4
35 0C
Metil orange
Orange
0,00001 M
5
35 0C
Metil merah
Merah muda
0,000001 M
6
35 0C
Brom timol biru
Kuning muda
0,0000001
7
35 0C
Merah netral
Merah


Tabel trayek pH dan perubahan warna larutan indikator
NO
INDIKATOR
TRAYEK pH
PERUBAHAN WARNA
1
Timol biru
1,2-2,8
Merah-Kuning
2
Metil orange
3,0-4,4
Merah-Kuning
3
Metil merah
4,5-6,3
Merah-Kuning
4
Brom timol biru
6,0-7,6
Kuning-Biru
5
Merah netral
7,0-8,0
Merah-Kuning

Perhitungan :
HX + H2O ↔ H3O+ + X-
            Ka = [H3O+] [X-]
                        [HX]
[HX] = [HX]0 – [H3O+]
[H3O+] = [X-]
            Oleh karena HX yang terurai kecil, maka [H3O+] = [X-] sangat kecil, sehingga [HX] = [HX]0 – [H3O+] mendekati [HX]0, sehingga :
            Ka = [H3O+]2                   atau      [H3O+]2 = Ka [HX]0
                     [HX]0
[H3O+] dapat mendekati dari pH, sebab pH = -log [H3O+]
Atau log [H3O+] = -log pH → [H3O+] = 10-pH
Jadi,              Ka = [10-pH]2
                                [HX]0

1.   Untuk konsentarsi 0,001 M
pH = -log [H3O+]
     = -log 10-3
     = 3
Ka = [10-pH]2
             [HX]0
     = (10-3)2
          10-2
     = 3
2.   Untuk konsentrasi 0,0001 M
pH = -log [H3O+]
     = -log 10-4
     = 4
Ka = [10-pH]2
            [HX]0
     = (10-4)2
        10-2
     = 4






3.   Untuk konsentrasi 0,00001 M
pH = -log [H3O+]
     = -log 10-5
     = 5
Ka = [10-pH]2
       [HX]0
     = (10-5)2
       10-2
     = 5
4.   Untuk konsentrasi 0,000001 M
pH = -log [H3O+]
     = -log 10-6
     = 6
Ka = [10-pH]2
               [HX]0
     = (10-6)2
       10-2
     = 6
5.   Untuk konsentrasi 0,0000001 M
pH = -log [H3O+]
     = -log 10-7
     = 7
Ka = [10-pH]2
       [HX]0
     = (10-7)2
       10-2
     = 7

VII.   PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakkukan dapat diketahui bahwa:
                 Pada reaksi asam asetat dengan konsentrasi yang bermacam-macam tidak terjadi perubahan suhu, karena suhu dapat berubah apabila dipanaskan dan didinginkan. Selain itu pada percobaan juga dapat dketahui bahwa semakin sedikit konsentrasi suatu zat, maka semakin rendah pHnya, baik diukur dengan pH universal maupun menggunakan indikator. Dan juga semakin sedikit konsentrasinya, maka konstanta kesetinbangannya semakin tinggi atau semakin bertambah.

VIII.  JAWABAN PERTANYAAN
1.     Apakah faktor pengenceran berbanding lurus dengan pH larutan asam lemah?
2.     Apakah niai Ka tidak berubah oleh adanya pengenceran ditinjau dari segi teoritis, dan bagaimana dengan hasil pengamatan anda?
3.     Apakah suhu berpengaruh terhadap niai pH, Ka dan jelaskan jawaban anda?
4.     Berapa volume yang dibutuhkan untuk membuat asam asetat 0,1 M sebanyak 50 mL dari asam asetat 0,2 M?
Jawaban :
1.     Ya, hal itu terjadi karena nilai pH yang didapat berasal dari konsentrasi larutan yang diencerkan yang rumusnya adalah pH = -log [H3O+]. Jadi semakin kecil konsentrasi suatu larutan atau semakin encer suatu larutan maka pHnya semakin besar.
2.     Ditinaju dari segi teoritis nilai Ka berubah dan berdasarkan pengamatan kami nilai Ka mengalami perubahan, hal itu terjadi karena pH berbanding lurus dengan pengenceran dan juga berbanding lurus dengan nilai Ka. jadi, jika larutan pengenceran larutan berubah maka secara otomatis nilai Ka juga berubah.
3.     Suhu tidak berpengaruh terhadap pH dan nilai Ka karena pada percobaan konsentrasi tidak dipengaruhi oleh suhu, sedangkan konsentrasi berpengaruh terhadap pH, dan juga pH berpengaruh terhadap nilai Ka.

4.     Dik:
M1        : 0,1 M
V1         : 50 mL
M2        : 0,2 M
Dit: V2:….?
Penyelesaian:
   V1M1 = V2M2
 50. 0,1 = V2. 0,2
      V2   = 25 mL


IX.      KESIMPULAN
       Pada percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa suhu tidak berpengaruh pada reaksi. Pada percobaan suhu tidak mengalami perubahan, kecuali dipanaskan atau didinginkan.Selain itu, pada percobaan juga dapat disimpulkan bahwa pengenceran berpengaruh terhadap nilai pH, Yakni pengenceran berbanding lurus dengan nilai pH. Semakin diencerkan maka nilai pH semakin meningkat.
       Pada kesetimbangan ada beberapafaktor yang mempengaruhinya, yakni diantaranya konsentrasi reaktan atau produk. Lalu pH larutan dapat diukur dengan asam atau basa organik lemah yang sering disebut indikator.

X.     DAFTAR PUSTAKA

1 komentar:

  1. adakah daftar pustaka yang dari bukunya langsung ataupun jurnal ?

    BalasHapus