LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMAN 3 SENGKANG
PRAKTIKUM SEMESTER GANJIL KELAS XII
Judul : KOROSI
Praktikan : Regu Dua
1.
ANDI SITTI NASMAH
2.
ANDI UTARI SAMSIR
3.
HERAYANTI
4.
NUR FADILLAH LATIEF
5.
RIDHA WAHYUNI
Kelas : XII AKSELERASI
Tanggal Praktikum : 1 Maret 2014
SMA NEGERI 3 SENGKANG
UNGGULAN KABUPATEN WAJO
TAHUN PELAJARAN 2014
I.
JUDUL PRAKTIKUM
“Korosi”
II.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Adapun tujuan dalam
praktikum kimia “Korosi” yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kimia “Korosi”
2. Mengetahui
peranan logam yang meningkatkan dan menghambat proses Korosi besi
III.
DASAR
TEORI
A. Pengertian
korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam
akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Korosi disebut juga
perkaratan. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada peristiwa korosi, bagian
tertentu dari logam itu berlaku sebagai anoda, dimana logam mengalami oksidasi
dan oksigen(udara) atau elektrolit mengalami reduksi. Karat logam umumnya
berupa oksida atau karbonat.
B. Penyebab
korosi
Bahan-bahan
korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa, serta garam,
baik dalam bentuk senyawa anorganik maupun organik. Penguapan
dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara inilah yang dapat mempercepat proses
korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat
proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour,
hidrogen fluorida beserta persenyawaan-persenyawaannya dikenali sebagai bahan
korosif.
Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian
langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian langsung berupa terjadinya
kerusakan pada peralatan, permesinan atau struktur bangunan.
Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya
aktivitas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan yang rusak akibat
korosi, bahkan kerugian tidak langsung dapat berupa terjadinya kecelakaan yang
menimbulkan korban jiwa, seperti kejadian runtuhnya jembatan akibat korosi,
terjadinya kebakaran akibat kebocoran pipa gas karena korosi, dan meledaknya
pembangkit tenaga nuklir akibat terjadinya korosi pada pipa uapnya.
C. Cara-cara
mencegah dan mengatasi perkaratan
Pecegahan terhadap korosi dapat dilakukan
dengan perlindungan mekanis dan perlindungan elektrokimia. Perlindungan mekanis
dilakukan dengan mencegah agar permukaan logam tidak bersentuhan dengan udara
dan air, misalnya dengan pengecatan dan pelapisan dengan logam lain
(penyepuhan). Contoh lapisan pelindung yang digunakan untuk mencegah kontak
langsung dengan H2O adalah lapisan cat, lapisan oli dan gemuk,
lapisan plastik, dan lapisan dengan logam lain yang memiliki potensial
electrode yang lebih negatif.
IV.
ALAT
DAN BAHAN
a. Alat
- Tabung
reaksi
- Gelas
kimia 250 mL
- Gelas
kimia 50 mL
- Pemanas
- Rak
tabung
- Sikat
tabung
b. Bahan
- Foil
logam Al, Cu, Sn, dan paku besi
- H2SO4
2 M
- NaCl
- K3Fe(CN)6
0,1 M
V.
CARA
KERJA
Adapun
cara kerja praktikum adalah sebagai berikut:
1. Memanaskan
air suling 100 ml dalam gelas kimia 250 ml sampai hampir mendidih.
2. Memasukkan
agar-agar sebanyak 2 g dan 5 g NaCl, aduk sampai larut.
3. Menambahkan
ke dalam campuran di atas indikator PP sebanyak 2 ml dan K3Fe(CN)6
sebanyak 2 ml, aduk larutan dengan baik dan hentikan pemanasan. Diamkan
larutan sampai hangat sebelum digunakan.
(Campuran harus berwarna
kuning, bukan hijau, biru atau tidak berwarna)
4. Membersihkan
4 buah paku dengan amplas, cuci dengan detergen dan bilas dengan air suling.
5. Memasukkan
paku ke dalam gelas kimia 50 ml, kemudian tuangkan H2SO4
sampai seluruh paku terendam, biarkan selama 5 menit.
6. Dengan
menggunakan pinset bersih, memindahkan paku-paku tersebut ke dalam air panas,
biarkan beberapa saat.
7. Melilitkan
foil logam Aluminium yang telah dibersihkan kebatang paku secara kuat, begitu
pula dengan foil Cu dan Zn.
8. Memasukkan
paku-paku yang telah dililit foil logam ke dalam tabung reaksi yang diberi
tanda sesuai logam, begitu juga dengan paku yang tanpa dililit.
9. Menuangkan
campuran yang hangat (tahap 3) ke dalam tabung reaksi sampai seluruh paku
terendam.
10. Mengamati
perubahan yang terjadi pada ujung paku, pangkal paku dan lilitan logam mulai
dari saat dituang samapai campuran dingin/beku.
VI.
DATA
PENGAMATAN
Sistem
|
Keberadaan dan lokasi warna merah muda
|
Keberadaan dan lokasi warna biru
|
Persamaan ion reaksi
|
|
Reaksi Anoda
|
Reaksi Katoda
|
|||
Fe
|
Pangkal paku
|
Ujung paku
|
Fe(p)
®
Fe+2(aq) + 2e
|
O2
(aq) + 2H2O(l) + 4e ® 4OH-(aq)
|
Fe/Al
|
-
|
Pangkal
dan ujung paku
|
Al(s)
®
Al+3(aq) + 3e
|
Fe+2
+ 2e → Fe
|
Fe/Cu
|
Lilitan logam
|
Pangkal dan ujung
paku
|
O2
(aq) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-
|
Cu+2
+ 2e → Cu
|
Fe/Zn
|
-
|
Pangkal paku, ujung
paku, dan lilitan logam
|
O2
(aq) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-
|
Fe+2
+2e → Fe
|
VII.
PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
urutan logam yang paling cepat mengalami korosi adalah:
- Al
(Aluminium)
- Zn (Seng)
- Fe
(Besi)
- Cu
(Tembaga)
Pada
percobaan di atas, aluminium mengalami reaksi anoda (teroksidasi) sehingga
lebih cepat mengalami korosi, sedangkan besi mengalami reaksi katoda. Sehingga
Al menghambat terjadinya korosi terhadap Fe.
Logam
Fe yang dilapisi oleh Zn (Seng), yang mengalami reaksi anoda adalah H2O
karena H2O yang terlibat lebih cepat teroksidasi dibanding Zn.
Sehingga H2O inilah yang mengalamii korosii hingga dan menghambat
terjadinya korosi pada Fe yang mengalami reaksi katoda atau reduksi.
Logam
Fe yang tidak dilapisi apa-apa mengalami reaksi anoda atau reaksi oksidasi
sehingga lebih cepat mengalami korosi sedangkan H2O yang mengalami
reaksi katoda atau reaksi reduksii yang menghambat terjadinya korosi.
Logam
Fe yang dilapisi oleh Cu (Tembaga), yang mengalami reaksi katoda atau reaksi
reduksii adalah Cu. Sedangkan H2O yang mengalami reaksi anoda atau
reaksi oksidasi yang lebih cepat teroksidasi dan mengalami korosi sehingga
menghambat terjadinya korosi pada Fe.
Selain itu, dapat juga diketahui bahwa korosi logam dapat
dihambat atau dikurangi dengan melapisi logam tersebut dengan logam lain yang
potensial reduksinya lebih kecil, atau sering disebut galvanisasi. Peristiwa
korosi juga disertai dengan reaksi anoda/oksidasi dan katoda/reduksi.
Cepat lambatnya suatu logam mengalami korosi tergantung
pada potensial reduksinya, makin rendah potensial reduksinya, maka makin cepat
mengalami korosi. Namun sebaliknya, makin tinggi potensial reduksinya, maka
makin sukar mengalami korosi.
VIII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Besi
yang tergalvanisasi adalah besi yang dilapisi dengan Seng, dari hasil yang anda
peroleh, diskusikan bagaimana galvanisasi besi akan mengurangi korosi, bahkan
jika permukaan seng pelapis rusak dan besi terekspos ke udara?
Jawab:
Galvanisasi (penyepuhan)
besi akan mengurangi korosi karena besi mengalami reduksi dan seng mengalami
oksidasi, dan yang mengalami korosi adalah yang mengalami oksidasi. Dengan
adanya galvanisasi maka kemungkinan terjadinya korosi akan lebih sedikit. Atau
dengan kata lain, seng dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya
tidak utuh. Oleh karena itu, potensial reduksi besi lebih positif dari pada
seng (posisinya dalam deret volta lebih ke kanan), maka besi yang kontak dengan
zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda. Dengan
demikian besi terlindungi dan seng yang mengalami oksidasi.
2. Kaleng
timbal terbuat dari lempengan besi yang dilapisi dengan Pb, bagaimana Pb dapat
mencegah atau menghambat korosi besi?
Jawab:
Pb tidak dapat mencegah atau
menghambat korosi karena Pb terletak di sebelah kanan Fe dalam deret volta, itu
artinya potensial electrode Pb lebih positif dibanding dengan Fe. Sedangkan
untuk mencegah atau menghambat terjadinya korosi pada logam yaitu melapisinya
dengan logam yang memiliki potensial electrode yang lebih negatif karena logam
inilah yang lebih mudah teroksidasi sehingga menghambat terjadinya korosi.
Misalnya Mn (Mangan), Mn ini terletak di sebelah kiri Fe (besi) atau potensial
electrodenya lebih negatif. Mn inilah yang teroksidasi sehingga menghambat
terjadinya korosi pada besi (Fe).
3. Jika
permukaan pelapis digores, kaleng Pb mengalami korosi sangat cepat dan
lempengan besi yang tergalvanisasi tidak. Jelaskan alasan untuk perbedaan ini!
Jawab:
Pb mengalami korosi sangat
cepat ketika permukaan pelapis digores, dan lempengan besi yang tergalvanisasi
tidak. Perbedaan itu terjadi karena pelindung Pb atau penghambat korosi
tergores, sehingga kaleng Pb bersentuhan dengan udara luar yang merupakan salah
satu factor terjadinya korosi. Sebaliknya lempengan besi yang tergalvanisasi
tidak, karena terlindungi oleh logam lain yang letaknya lebih sebelah kiri
dalam deret volta (galvanisasi) sehingga melindunginya dari proses korosi.
IX.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan,yaitu :
Semua
logam pada dasarnya mengalami korosi, namun cepat-lambatnya suatu logam
mengalami korosi tergantung pada potensial reduksinya. Makin kecil potensial
reduksi suatu logam, maka makin cepat logam tersebut mengalami reduksi.
Sebaliknya, makin tinggi potensial reduksi suatu logam, maka makin sukar suatu
logam mengalami korosi.
Selain
itu, korosi pada logam dapat dikurangi atau dihambat dengan cara melapisi logam
dengan logam lain atau sering disebut dengan galvanisasi. Pencegahan korosi
juga dapat dilakukan dengan mencegah suatu logam untuk tidak bersentuhan dengan
air.
X.
DAFTAR
PUSTAKA
Wikipedia. 2011. Deret elektrokimia. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Deret_elektrokimia.
diakses pada tanggal 28 November 2011 pukul 15.00 WITA )
Scribd. 2011. KOROSI. ( http://www.scribd.com/doc/17468458/KOROSI.
diakses pada tanggal 28 Novemeber 2011 pukul 15.15 WITA)
Chem-is-try. 2011. KOROSI. (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/reaksi-kimia-kimia-kesehatan-materi_kimia/korosi-2/ .
diakses pada tanggal 28 November 2011 pukul 15.18 WITA)
Shvoong. 2011. KOROSI DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN (http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2229450-korosi-dan-dampak-yang-ditimbulkan/.
diakses pada tanggal 28 November 2011 pukul 15.20 WITA )
Elektroindonesia. 2011. PENYEBAB KOROSI. ( http://elektroindonesia.com/elektro/elek32.html.
diakses pada tanggal 28 November 2011 pukul 15.22 WITA )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar