LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMAN 3 SENGKANG
Judul : REAKSI LOGAM
Praktikan : Regu Dua
1.
ANDI SITTI NASMAH
2.
ANDI UTARI SAMSIR
3.
HERAYANTI
4.
NUR FADILLAH LATIEF
5.
RIDHA WAHYUNI
Kelas : XII AKSELERASI
Tanggal Praktikum : 22 Februari
2014
SMA NEGERI 3 SENGKANG
UNGGULAN KABUPATEN WAJO
TAHUN PELAJARAN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di alam ini terdapat berbagai macam unsur,
dan salah satunya adalah unsur logam. Dari 92 jenis unsur alam,
70 jenis di antaranya termasuk logam. Setiap logam memiliki ciri-ciri dan sifat
yang berbeda dari masing-masing logam. Perbedaan sifat tersebut dapat dilihat
dari daya pantul, daya hantar, dan sifat-sifat mekanik yang dimiliki oleh
logam.
Kita dapat mengetahui sifat dari
suatu logam dengan banyak cara, salah satu diantaranya adalah mereaksikannya
dengan pereaksi tertentu termasuk reaksi oksidasi reduksi.
Daya reduksi oksidasi yang
dimiliki tiap logam berbeda pada tiap oksidator. Kereaktifan logam alkali dan
alkali tanah terhadap air berbeda-beda, Ada yang
bereaksi sangat hebat, sedang, bahkan lambat. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kereaktifan dan daya oksidasi reduksi tiap logam maka perlu dilakukan
percobaan. Dalam hal ini, kita menggunakan beberapa logam
sebagai sampel, logam-logam tersebut direaksikan dengan air.
B.
RUMUSAN MASALAH
v Bagaimanakah sifat reduksi-oksidasi bahan kimia?
v Bagaimanakah reaksi yang terjadi karena pencampuran dua zat atau
lebih?
v Bagaimanakah daya reduksi suatu logam terhadap Iodin?
C.
TUJUAN PRAKTIKUM:
Adapun tujuan dalam praktikum kimia “ Daya Reduksi Iodin trehadap
Logam” yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
A.
Siswa dapat mengetahui sifat reduksi-oksidasi bahan kimia
B.
Siswa dapat mengetahui berbagai reaksi yang terjadi kerena percampuran dua
zat atau lebih.
C.
Siswa dapat mengetahui bagaimana daya reduksi suatu logam terhadap iodin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Redoks
Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) ialah reaksi yang menyebabkan
terjadinya perubahan bilangan oksidasi pada atom-atom yang bersangkutan. Redoks
terdiri dari rekasi reduksi dan reaksi oksidasi.
a. Reaksi Reduksi
Reduksi adalah suatu proses yang
mengakibatkan diperolehnya satu elektron atau lebih oleh zat (atom, ion atau
molekul).





b. Reaksi Oksidasi
Oksidasi adalah suatu proses yang menyebabkan
hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion atau molekul).





Oksidasi
dan reduksi selalu berlangsung dengan serempak. Ini sangat jelas, karena
elektron-elektron yang dilepas oleh sebuah zat harus diambil oleh zat yang
lain.
Setiap
oksidasi-reduksi (redoks) reaksi dapat langsung dibagi menjadi dua reaksi
setengah. Dimana elemen mengalami oksidasi dan satu dimana elemen mengalami
reduksi (Jolly, 1991) Mekanisme redoks ada dua macam, yaitu :
a) Mekanisme transfer elektron,disini terjadi pemindahan elektron
dari satu atom ke atom lain.
b) Mekanisme transfer atom, disini reduktor dan oksidator terikat
satu dengan yang lain, dengan jembatan atom, molekul atau ion. Melalui jembatan
ini elektron berpndah dari satu atom ke atom lain.
Contoh rekasi redoks:
1. Fe2O3
menjadi Fe merupakan reaksi reduksi karena melepas oksigen. Sedangkan CO
menjadi CO2 merupakan reaksi oksidasi karena jumlah oksigennya
bertambah
2.
Muatan Cu, pada awalnya Cu biloksnya (bilangan oksidasinya) = +2
kemudian berubah menjadi Cu yang biloksnya = 0 sehingga biloksnya turun. Reaksi
tersebut merupakan reaksi reduksi karena terjadi penurunan bilangan oksidasi.
Sedangkan Muatan Mg berubah dari mula2 biloksnya = 0 menjadi = +2 sehingga
dapat digolongkan reaksi oksidasi.
3.
Reaksi berdasarkan penerimaan /pelepasan Hidrogen. Jika jumlah
Hidrogennya berkurang berarti oksidasi sedangkan jika bertambah berarti
reduksi.
B.
Iodin (I)
a. Pengertian Iodin (I).
Iodin adalah salah satu oksidator. Iodin mudah mengalami reduksi
dan mudah menarik elektron sehingga bertindak sebagai oksidator kuat. Iodin
dapat digunakan untuk mengoksidasi logam-logam untuk melihat daya reduksi
logam-logam tersebut. Iodin (Yunani: Iodes - ungu), adalah unsur kimia
pada tabel periodik yang memiliki simbol I dan nomor atom 53. Unsur ini
diperlukan oleh hampir semua mahkluk hidup.
Iodium adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling
bersifat elektropositif. Sebagai catatan, seharusnya astatin lebih rendah
reaktivitasnya dan lebih elektropositif dari pada Iodium, tapi kelangkaan
astatin membuat sulit untuk mengkonfirmasikan hal ini
b. Alasan mengapa iodin digunakan dalam menguji kereaktifan
Iodine dipakai dalam menguji kereaktifan logam karena iodine mampu
meningkatkan potasium iodide dimana iodine itu bereaksi terhadap ion negatif
yang mana sangat reaktif pada air. Iodine adalah zat yang tersusun dari acetit
acid dan polimer. Iodine memiliki nomor atom yang sangat tinggi, toxit yang
rendah seperti halogen, iodine terdiri juga oleh molekul-molekul diatomik. Dan
sangat berguna untuk material sinar-X.
C.
Aluminium (Al)
Aluminium adalah logam yang
paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah
oksigen dan silikon. Aluminium
bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah
sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat.
Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan
bermacam-macam penampang. Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya
digunakan dalam kabel bertegangan tinggi Sulit menemukan aluminium murni di
alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif.
D.
Besi (Fe)
Besi adalah
logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari. Dalam table periodic besi mempunyai symbol Fe
dan nomor atom 26. Besi uga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Besi yang murni adalah logam
beri warna putih perak, yang kukuh dan liat. Ia melebur pada 1535 0C.
Jarak terdapat besi komersial yang murni; biasanya besi mengandung sejumlah
kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit grafik.
Zat-zat pencemaran ini memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi.
E.
Seng (Zn)
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn,
nomor atom 30, dan massa atom relatif
65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan
memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida). Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh.[1] Terdapat sekitar dua milyar
orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng.
F.
Tembaga (Cu)
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari
bahasa Latin Cuprum.Tembaga
merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang lambat sekali. Tembaga
murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu. Logam ini dan aloinya telah digunakan selama ribuan tahun. Di era Roma, tembaga umumnya
ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam
ini (сyprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi сuprum).
G.
Sel Volta
Sel volta (sel galvani) adalah Sel elektrokimia di mana reaksi oksidasi-reduksi
spontan terjadi dan menghasilkan beda potensial. Sel Volta mengubah energi dari
suatu reaksi redoks spontan menjadi energi listrik. Sel Volta (sel Galvani)
dikembangkan oleh Alessandro Volta (1745-1827) dan Luigi Galvani (1737-1798).
Sel Volta disebut juga Sel elektrokimia
Berdasarkan kegunaannya, sel Volta dibedakan atas dua macam
sebagai berikut :
1. Sel Volta untuk penentuan pH larutan, energi reaksi, titrasi,
kelarutan garam dan sebagainya.
2. Sel Volta untuk menghasilkan tenaga listrik, misalnya untuk
penerangan, penggerak motor, radio transistor, dan kalkulator.
Prinsip Kerja Reaksi
Logam seng dalam larutan mengandung ion Zn2+ (larutan
garam seng) dan logam tembaga dalam larutan ion Cu2+ (larutan garam
tembaga (II)). Logam seng larut dengan melepas dua elektron.
Contoh :
Zn(s)
→ Zn2+(aq) +
2e-
Elektron mengalir ke logam tembaga melalui kawat penghantar dan
ion Cu2+ mengambil elektron dari logam tembaga dan mengendap.
Contoh :
Cu2+(aq) +
2e-
→ Cu(s)
Persamaan reaksi
redoksnya sebagai berikut:
Oksidasi
: Zn(s)
→ Zn2+(aq)
+ 2e-
Zn(s)
+
Cu2+(aq)
→ Zn2+(aq) +
Cu(s)
Dengan demikian, rangkaian tersebut dapat menghasilkan aliran
elektron (listrik). Untuk menetralkan muatan listrik pada kedua larutan
dihubungkan dengan suatu jembatan garam, yaitu larutan garam dalam agar-agar
(seperti NaCl atau KNO3). Ion-ion negatif dari jembatan garam bergerak untuk
menetralkan kelebihan ion Zn2+, sedangkan ion-ion positif bergerak untuk
menetralka kelebihan ion SO42-.
Logam
seng dan tembaga yang menjadi kutub-kutub listrik pada rangkaian sel
elektrokimia di sebut electrode. Sedangkan logam seng (Zn) sendiri merupakan
elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi atau pelepasan dan merupakan kutub
negatif (anode). Logam tembaga (Cu) merupakan elektrode tempat terjadinya reaksi
reduksi atau pengikatan elektron dan merupakan kutub positif (katode).
Reaksi redoks dapat terjadi jika E°sel= E°katode- E°anode>0
Deret Kereaktifan Logam
Susunan
unsur-unsur logam berdasarkan potensial
elektrode standarnya disebut elektrokimia
atau deret volta. Deret Volta dapat dilihat pada tabel . semakin kekiri
kedudukan suatu logam dalam deret Volta.
v
Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)
v
Logam merupakan reduktor yang semakin kuat.
Sebaliknya, semakin kanan kedudukan logam dalam deret Volta
v
Logam semakin kurang reaktif
(semakin sukar melepas elekton)
v
Kationnya merupakan oksidator yang semakin kuat.
Logam
|
LI
|
K
|
Ba
|
Ca
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Mn
|
Zn
|
Cr
|
Fe
|
Ni
|
Co
|
Sn
|
Pb
|
(H)
|
Cu
|
Hg
|
Ag
|
Au
|
E°(V)
|
-3.04
|
-2,92
|
-2,90
|
-2,87
|
-2,71
|
-2,37
|
-1,66
|
-1,18
|
-0,76
|
-0,74
|
-0,44
|
-0,28
|
-0,28
|
-0,14
|
-0,31
|
0,00
|
+0,34
|
+079
|
+0,80
|
+1,54
|
Jadi, logam yang terletak lebih kiri lebih reaktif daripada logam-logam
yang dikanannya. Oleh karena itu, logam yang terletak lebih kiri dapat mendesak
logam yang lebih kanan dari senyawa.
H. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh
reaksi itu sendiri (lihat pula katalisis). Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi
ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi. Salah satu contoh katalis adalah air.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. ALAT DAN BAHAN:
a.
Alat





b. Bahan



B.
CARA KERJA
Adapun cara kerja dalam melakukan percobaan
tentang ”Daya Reduksi Logam terhadap Iodin” adalah sebagai berikut:
1.
Siapkan kaca arloji/cawan petri
2.
Masukkan sekitar 0,1 g serbuk aluminium lalu dicampurkan dengan 1,2 g iodin
padat.
3.
Aduk dengan batang pengaduk dalam keadaan kering sampai campuran merata
4.
Tambahkan air ke dalam campuran tersebut, dengan menggunakan pipet tetes
5.
Amati apa yang terjadi !
6.
Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan serbuk logam yang lain
7.
Catat perubahan yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A)
DATA PENGAMATAN
Adapun data hasil pengamatan ditunjukkan pada
tabel di bawah ini:
No.
|
Logam
|
Setelah dicampurkan
|
Setelah ditambahkan air
|
Reaksi hebat (H), sedang
(S), lemah (L)
|
Warna Uap
|
1.
|
Aluminium
|
Tidak Bereaksi
|
Bereaksi
|
H
|
Ungu,orange, dan coklat
|
2
|
Besi
|
Tidak Bereaksi
|
Bereaksi
|
S
|
Ungu
|
3.
|
Seng
|
Tidak Bereaksi
|
Bereaksi
|
S
|
Ungu
|
4.
|
Tembaga
|
Tidak Bereaksi
|
Bereaksi
|
L
|
Tidak ada
|
Catatan :
Reaksi tembaga
(Cu) dikatakan lemah karena pada saat telah dicampurkan dengan Iodium tidak
bereaksi, kemudian dicampur dengan air (H2O) dalam jangka waktu yang
singkat Cu+2 + H2O
tidak bereaksi, namun sesugguhnya Cu+2 + H2O dapat bereaksi tetapi dalam
jangka waktu yang lama.
B)
PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa susunan logam dari yang paling reaktif adalah sebagai berikut;




Urutan logam tersebut
sesuai dengan deret kereaktifan logam dalam Deret Volta, dalam deret tersebut
unsur-unsur logam disusun berdasarkan potensial elektrode standarnya. Semakin
kiri kedudukan suatu logam dalam deret volta, Hal tersebut berdasarkan nilai
potensial elektroda logam tersebut di dalam deret volta, yaitu:
1. Aluminium
(Al) : -1,66
2. Seng (Zn)
: -0,76
3. Besi
(Fe)
: -0,44
4. Tembaga
(Cu) : +0,34
Berdasarkan tabel pengamatan, setelah
serbuk Logam dicampurkan dengan serbuk Iodin
dan diaduk merata, tidak terjadi reaksi apapun. Tetapi setelah ditetesi
air, logam Aluminium bereaksi sangat hebat, bersuhu tinggi, mengeluarkan uap
yang sangat banyak dan pekat yang berwarna ungu violet dan coklat dan bersuhu
tinggi. Logam Besi bereaksi sedang dan lambat serta mengelurkan uap yang
berwarna ungu violet dengan kadar yang sedikit.
Dan seng bereaksi cepat karena reaksinya
lebih cepat dari pada Besi namun, Seng dikelompokkan sebagai reaksi sedang dan
hebat serta mengeluarkan uap yang banyak tetapi tidak sebanyak logam aluminium.
Sedangkan tembaga agak lambat bereaksi. Namun, sesungguhnya Tembaga itu
bereaksi tetapi bereaksi lemah dan menimbulkan uap yang sangat sedikit dalam
jangka waktu yang lama.
Adapun
reaksinya adalah sebagai berikut
Al(s)
+ 2I2(s) →
AlI3(aq) + H2O(l)
+ I-(g)
Fe(s)
+ 2I2(s) →
FeI2(aq) + H2O(l)
+ 2I-(g)
Zn(s)
+ 2I2(s) →
ZnI2(aq) + H2O(l)
+ 2I-(g)
Cu(s)
+ 2I2(s) →
CuI3(aq) + H2O(l)
+ 2I-(g)
C) JAWABAN PERTANYAAN
1. Mengapa logam tak bereaksi dengan Iodin dalam
keadaan kering?
Jawab :
Logam tidak
bereaksi dengan Iodin dalam keadaan kering karena gerakan antarpartikel
terbatas atau sangat rapat, sehingga sulit terjadi tumbukan yang menyebabkan
tidak terjadinya reaksi. Selain itu, Iodin juga merupakan pengoksidasi yang
lemah dan mempunyai sifat elektropositif yang artinya unsur yang keelektronegatifannya kecil, Iodin tidak dapat mengoksidasi logam,
artinya unsur tersebut sama sekali tidak bereaksi dengan logam. Sehingga
dibutuhkan medium H2O untuk membantu mempercepat gerakan
antarpartikel yang menyebabkan terjadinya reaksi.
Sehingga pada saat ditambahkan air pada
campuran kering logam dan Iodin akan segera membentuk basa, yaitu campuran
antara unsur oksida logam dan H2O,
dengan demikian akan terjadi reaksi antara Iodin dan basa tersebut karena Iodin
yang merupakan unsur halogen akan mengalami dispropronasi dalam basa.
2. Mengapa warna uap yang dilepaskan ungu
violet?
Jawab :
Karena uap
yang dilepaskan tersebut merupakan sisa-sisa Iodin yang tidak bereaksi.
Disamping itu, Iodin memiliki warna khas yaitu ungu violet.
3. Simpulkan, urutan daya reduksi logam terhadap
Iodin?
Jawab :
Urutan
daya reduksi logam terhadap Iodin adalah sebagai berikut;
·
Aluminium (Al)
·
Seng (Zn)
·
Besi (Fe)
·
Tembaga (Cu)
Al > Zn > Fe > Cu
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan,
adapun kesimpulan yang dapat ditarik yaitu:
Berdasarkan hasil reaksi serbuk logam Al, Fe,
Zn, dan Cu terhadap Iodin, adanya asap yang terjadi pada masing-masing logam
ketika ditetesi dngan air (aquades), yang memiliki daya reduksi yang paling
kuat mulai dari: Al, Zn, Fe dan Cu.
Logam
mempunyai daya reduksi dan oksidasi yang berbeda-beda. Ada yang mudah teroksidasi dan ada yang mudah tereduksi.
Daya reduksi logam bergantung pada harga potensial reduksi logam tersebut.
Terima kasih, sangat membantu
BalasHapus