Powered By Blogger

Selasa, 22 April 2014

Laporan Praktikum Kimia "Daya Reduksi Iodin trehadap Logam”


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMAN 3 SENGKANG
PRAKTIKUM SEMESTER GANJIL KELAS XII


                        Judul                           :           REAKSI LOGAM          
Praktikan                      :           Regu Dua          
                                                                        1. ANDI SITTI NASMAH
                                                                        2. ANDI UTARI SAMSIR
                                                                        3. HERAYANTI
                                                                        4. NUR FADILLAH LATIEF
                                                                        5. RIDHA WAHYUNI
                        Kelas                            :           XII AKSELERASI
                        Tanggal Praktikum       :          22 Februari 2014

SMA NEGERI 3 SENGKANG
UNGGULAN KABUPATEN WAJO
TAHUN PELAJARAN 2014

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Di alam ini terdapat berbagai macam unsur, dan salah satunya adalah unsur logam. Dari 92 jenis unsur alam, 70 jenis di antaranya termasuk logam. Setiap logam memiliki ciri-ciri dan sifat yang berbeda dari masing-masing logam. Perbedaan sifat tersebut dapat dilihat dari daya pantul, daya hantar, dan sifat-sifat mekanik yang dimiliki oleh logam.
Kita dapat mengetahui sifat dari suatu logam dengan banyak cara, salah satu diantaranya adalah mereaksikannya dengan pereaksi tertentu termasuk reaksi oksidasi reduksi.
Daya reduksi oksidasi yang dimiliki tiap logam berbeda pada tiap oksidator. Kereaktifan logam alkali dan alkali tanah terhadap air berbeda-beda, Ada yang bereaksi sangat hebat, sedang, bahkan lambat. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kereaktifan dan daya oksidasi reduksi tiap logam maka perlu dilakukan percobaan. Dalam hal ini, kita menggunakan beberapa logam sebagai sampel, logam-logam tersebut direaksikan dengan air.

B.    RUMUSAN MASALAH
v  Bagaimanakah sifat reduksi-oksidasi bahan kimia?
v  Bagaimanakah reaksi yang terjadi karena pencampuran dua zat atau lebih?
v  Bagaimanakah daya reduksi suatu logam terhadap Iodin?
C.    TUJUAN PRAKTIKUM:
Adapun tujuan dalam praktikum kimia “ Daya Reduksi Iodin trehadap Logam” yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
A.    Siswa dapat mengetahui sifat reduksi-oksidasi bahan kimia
B.    Siswa dapat mengetahui berbagai reaksi yang terjadi kerena percampuran dua zat atau lebih.
C.    Siswa dapat mengetahui bagaimana daya reduksi suatu logam terhadap iodin.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Redoks
Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) ialah reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan bilangan oksidasi pada atom-atom yang bersangkutan. Redoks terdiri dari rekasi reduksi dan reaksi oksidasi.
a.     Reaksi Reduksi
Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya satu elektron atau lebih oleh zat (atom, ion atau molekul).
*  penangkapan elektron (dalam reaksi elektron berada di ruas kiri )
*  melepas oksigen
*  menangkap Hidrogen
*  Bilangan Oksidasi (Biloks)nya berkurang
*  Reduktor zat yang mengalami oksidasi (Biloks naik)

Contoh reaksi reduksi:

                                                                  
b.    Reaksi Oksidasi
Oksidasi adalah suatu proses yang menyebabkan hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion atau molekul).
*  pelepasan elektron ( dalam reaksi elektron berada di ruas kanan )
*  menangkap oksigen
*  melepas Hidrogen
*  Bilangan Oksidasi (Biloks)nya bertambah.
*  Oksidator zat yang mengalami reduksi (Biloks turun)

Contoh reaksi oksidasi :

Oksidasi dan reduksi selalu berlangsung dengan serempak. Ini sangat jelas, karena elektron-elektron yang dilepas oleh sebuah zat harus diambil oleh zat yang lain.
Setiap oksidasi-reduksi (redoks) reaksi dapat langsung dibagi menjadi dua reaksi setengah. Dimana elemen mengalami oksidasi dan satu dimana elemen mengalami reduksi (Jolly, 1991) Mekanisme redoks ada dua macam, yaitu :
a)     Mekanisme transfer elektron,disini terjadi pemindahan elektron dari satu atom ke atom lain.
b)    Mekanisme transfer atom, disini reduktor dan oksidator terikat satu dengan yang lain, dengan jembatan atom, molekul atau ion. Melalui jembatan ini elektron berpndah dari satu atom ke atom lain.
Contoh rekasi redoks:
1.      Fe2O3 menjadi Fe merupakan reaksi reduksi karena melepas oksigen. Sedangkan CO menjadi CO2 merupakan reaksi oksidasi karena jumlah oksigennya bertambah


2.     Muatan Cu, pada awalnya Cu biloksnya (bilangan oksidasinya) = +2 kemudian berubah menjadi Cu yang biloksnya = 0 sehingga biloksnya turun. Reaksi tersebut merupakan reaksi reduksi karena terjadi penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan Muatan Mg berubah dari mula2 biloksnya = 0 menjadi = +2 sehingga dapat digolongkan reaksi oksidasi.

3.     Reaksi berdasarkan penerimaan /pelepasan Hidrogen. Jika jumlah Hidrogennya berkurang berarti oksidasi sedangkan jika bertambah berarti reduksi.

B.    Iodin (I)

a.     Pengertian Iodin (I).
Iodin adalah salah satu oksidator. Iodin mudah mengalami reduksi dan mudah menarik elektron sehingga bertindak sebagai oksidator kuat. Iodin dapat digunakan untuk mengoksidasi logam-logam untuk melihat daya reduksi logam-logam tersebut. Iodin (Yunani: Iodes - ungu), adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol I dan nomor atom 53. Unsur ini diperlukan oleh hampir semua mahkluk hidup.
Iodium adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif. Sebagai catatan, seharusnya astatin lebih rendah reaktivitasnya dan lebih elektropositif dari pada Iodium, tapi kelangkaan astatin membuat sulit untuk mengkonfirmasikan hal ini
b.    Alasan mengapa iodin digunakan dalam menguji kereaktifan
Iodine dipakai dalam menguji kereaktifan logam karena iodine mampu meningkatkan potasium iodide dimana iodine itu bereaksi terhadap ion negatif yang mana sangat reaktif pada air. Iodine adalah zat yang tersusun dari acetit acid dan polimer. Iodine memiliki nomor atom yang sangat tinggi, toxit yang rendah seperti halogen, iodine terdiri juga oleh molekul-molekul diatomik. Dan sangat berguna untuk material sinar-X.

C.    Aluminium (Al)
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif.

D.    Besi (Fe)
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam table periodic besi mempunyai symbol Fe dan nomor atom 26. Besi uga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Besi yang murni adalah logam beri warna putih perak, yang kukuh dan liat. Ia melebur pada 1535 0C. Jarak terdapat besi komersial yang murni; biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit grafik. Zat-zat pencemaran ini memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi.

E.    Seng (Zn)
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida). Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh.[1] Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng.

F.    Tembaga (Cu)
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang lambat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu. Logam ini dan aloinya telah digunakan selama ribuan tahun. Di era Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (сyprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi сuprum).




G.    Sel Volta
Sel volta (sel galvani) adalah Sel elektrokimia di mana reaksi oksidasi-reduksi spontan terjadi dan menghasilkan beda potensial. Sel Volta mengubah energi dari suatu reaksi redoks spontan menjadi energi listrik. Sel Volta (sel Galvani) dikembangkan oleh Alessandro Volta (1745-1827) dan Luigi Galvani (1737-1798). Sel Volta disebut juga Sel elektrokimia
Berdasarkan kegunaannya, sel Volta dibedakan atas dua macam sebagai berikut :
1.     Sel Volta untuk penentuan pH larutan, energi reaksi, titrasi, kelarutan garam dan sebagainya.
2.     Sel Volta untuk menghasilkan tenaga listrik, misalnya untuk penerangan, penggerak motor, radio transistor, dan kalkulator.
Prinsip Kerja Reaksi
Logam seng dalam larutan mengandung ion Zn2+ (larutan garam seng) dan logam tembaga dalam larutan ion Cu2+ (larutan garam tembaga (II)). Logam seng larut dengan melepas dua elektron.
Contoh :
            Zn(s)   →      Zn2+(aq) +     2e-

Elektron mengalir ke logam tembaga melalui kawat penghantar dan ion Cu2+ mengambil elektron dari logam tembaga dan mengendap.
Contoh :
Cu2+(aq)       +          2e-        →         Cu(s)


Persamaan reaksi redoksnya sebagai berikut:
Oksidasi    : Zn(s)                →         Zn2+(aq)     +          2e-
Reduksi     : Cu2+(aq)            +          2e-        →         Cu(s)
Zn(s)           +          Cu2+(aq) →         Zn2+(aq) +          Cu(s)

Dengan demikian, rangkaian tersebut dapat menghasilkan aliran elektron (listrik). Untuk menetralkan muatan listrik pada kedua larutan dihubungkan dengan suatu jembatan garam, yaitu larutan garam dalam agar-agar (seperti NaCl atau KNO3). Ion-ion negatif dari jembatan garam bergerak untuk menetralkan kelebihan ion Zn2+, sedangkan ion-ion positif bergerak untuk menetralka kelebihan ion SO42-.
Logam seng dan tembaga yang menjadi kutub-kutub listrik pada rangkaian sel elektrokimia di sebut electrode. Sedangkan logam seng (Zn) sendiri merupakan elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi atau pelepasan dan merupakan kutub negatif (anode). Logam tembaga (Cu) merupakan elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi atau pengikatan elektron dan merupakan kutub positif (katode).
Reaksi redoks dapat terjadi jika E°sel= E°katode- E°anode>0
Deret Kereaktifan Logam
      Susunan unsur-unsur  logam berdasarkan potensial elektrode standarnya disebut elektrokimia  atau deret volta. Deret Volta dapat dilihat pada tabel . semakin kekiri kedudukan suatu logam dalam deret Volta.
v  Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)
v  Logam merupakan reduktor yang semakin kuat.

Sebaliknya, semakin kanan kedudukan logam dalam deret Volta
v  Logam semakin  kurang reaktif (semakin sukar melepas elekton)
v  Kationnya merupakan oksidator yang semakin kuat.
Logam
LI
K
Ba
Ca
Na
Mg
Al
Mn
Zn
Cr
Fe
Ni
Co
Sn
Pb
(H)
Cu
Hg
Ag
Au
E°(V)
-3.04
-2,92
-2,90
-2,87
-2,71
-2,37
-1,66
-1,18
-0,76
-0,74
-0,44
-0,28
-0,28
-0,14
-0,31
0,00
+0,34
+079
+0,80
+1,54

Jadi, logam yang terletak lebih kiri lebih reaktif daripada logam-logam yang dikanannya. Oleh karena itu, logam yang terletak lebih kiri dapat mendesak logam yang lebih kanan dari senyawa.


H.    Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri (lihat pula katalisis). Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Salah satu contoh katalis adalah air.


BAB III
METODE PERCOBAAN

A.    ALAT DAN BAHAN:
a.       Alat
*  1 buah pipet tetes
*  4 buah kaca arloji atau cawan petri
*  Batang pengaduk
*  1 buah mortard
*  1 buah cawan porselen
b.    Bahan
*       Aquades
*       Serbuk logam Al, Fe, Zn, dan Cu
*       Serbuk Iodin

B.    CARA KERJA
Adapun cara kerja dalam melakukan percobaan tentang ”Daya Reduksi Logam terhadap Iodin” adalah sebagai berikut:
1.     Siapkan kaca arloji/cawan petri
2.     Masukkan sekitar 0,1 g serbuk aluminium lalu dicampurkan dengan 1,2 g iodin padat.
3.     Aduk dengan batang pengaduk dalam keadaan kering sampai campuran merata
4.     Tambahkan air ke dalam campuran tersebut, dengan menggunakan pipet tetes
5.     Amati apa yang terjadi !
6.     Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan serbuk logam yang lain
7.     Catat perubahan yang terjadi.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A)    DATA PENGAMATAN
Adapun data hasil pengamatan ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
No.


Logam
Setelah dicampurkan
Setelah ditambahkan air
Reaksi hebat (H), sedang (S), lemah (L)
Warna Uap
1.
Aluminium
Tidak Bereaksi
Bereaksi
H
Ungu,orange, dan coklat
2
Besi
Tidak Bereaksi
Bereaksi
S
Ungu
3.
Seng
Tidak Bereaksi
Bereaksi
S
Ungu
4.
Tembaga
Tidak Bereaksi
Bereaksi
L
Tidak ada

            Catatan :
            Reaksi tembaga (Cu) dikatakan lemah karena pada saat telah dicampurkan dengan Iodium tidak bereaksi, kemudian dicampur dengan air (H2O) dalam jangka waktu yang singkat Cu+2  + H2O tidak bereaksi, namun sesugguhnya Cu+2  + H2O dapat bereaksi tetapi dalam jangka waktu yang lama.

B)    PEMBAHASAN
      Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa susunan logam dari yang paling reaktif adalah sebagai berikut;
*       Aluminium (Al)
*       Seng (Zn)
*       Besi (Fe)
*       Tembaga(Cu)


Urutan logam tersebut sesuai dengan deret kereaktifan logam dalam Deret Volta, dalam deret tersebut unsur-unsur logam disusun berdasarkan potensial elektrode standarnya. Semakin kiri kedudukan suatu logam dalam deret volta, Hal tersebut berdasarkan nilai potensial elektroda logam tersebut di dalam deret volta, yaitu:
1.     Aluminium (Al)         : -1,66
2.     Seng (Zn)                : -0,76
3.     Besi (Fe)                 : -0,44
4.     Tembaga (Cu)         : +0,34

Berdasarkan tabel pengamatan, setelah serbuk Logam dicampurkan dengan serbuk Iodin  dan diaduk merata, tidak terjadi reaksi apapun. Tetapi setelah ditetesi air, logam Aluminium bereaksi sangat hebat, bersuhu tinggi, mengeluarkan uap yang sangat banyak dan pekat yang berwarna ungu violet dan coklat dan bersuhu tinggi. Logam Besi bereaksi sedang dan lambat serta mengelurkan uap yang berwarna ungu violet dengan kadar yang sedikit.
Dan seng bereaksi cepat karena reaksinya lebih cepat dari pada Besi namun, Seng dikelompokkan sebagai reaksi sedang dan hebat  serta mengeluarkan uap yang banyak tetapi tidak sebanyak logam aluminium. Sedangkan tembaga agak lambat bereaksi. Namun, sesungguhnya Tembaga itu bereaksi tetapi bereaksi lemah dan menimbulkan uap yang sangat sedikit dalam jangka waktu yang lama.
Adapun reaksinya adalah sebagai berikut
Al(s)    +     2I2(s)   →   AlI3(aq) +     H2O(l)    +     I-(g)
Fe(s)   +     2I2(s)   →   FeI2(aq)   +   H2O(l)    +     2I-(g)
Zn(s)   +     2I2(s)   →   ZnI2(aq)   +   H2O(l)    +     2I-(g)
Cu(s)   +     2I2(s)   →   CuI3(aq)   +   H2O(l)    +     2I-(g)








C)    JAWABAN PERTANYAAN
1.     Mengapa logam tak bereaksi dengan Iodin dalam keadaan kering?
Jawab :
Logam tidak bereaksi dengan Iodin dalam keadaan kering karena gerakan antarpartikel terbatas atau sangat rapat, sehingga sulit terjadi tumbukan yang menyebabkan tidak terjadinya reaksi. Selain itu, Iodin juga merupakan pengoksidasi yang lemah dan mempunyai sifat elektropositif yang artinya unsur yang keelektronegatifannya kecil, Iodin tidak dapat mengoksidasi logam, artinya unsur tersebut sama sekali tidak bereaksi dengan logam. Sehingga dibutuhkan medium H2O untuk membantu mempercepat gerakan antarpartikel yang menyebabkan terjadinya reaksi.
 Sehingga pada saat ditambahkan air pada campuran kering logam dan Iodin akan segera membentuk basa, yaitu campuran antara unsur  oksida logam dan H2O, dengan demikian akan terjadi reaksi antara Iodin dan basa tersebut karena Iodin yang merupakan unsur halogen akan mengalami dispropronasi dalam basa.

2.     Mengapa warna uap yang dilepaskan ungu violet?
Jawab :
Karena uap yang dilepaskan tersebut merupakan sisa-sisa Iodin yang tidak bereaksi. Disamping itu, Iodin memiliki warna khas yaitu ungu violet.

3.     Simpulkan, urutan daya reduksi logam terhadap Iodin?
Jawab :
Urutan daya reduksi logam terhadap Iodin adalah sebagai berikut;
·         Aluminium (Al)
·         Seng (Zn)
·         Besi (Fe)
·         Tembaga (Cu)
Al > Zn > Fe > Cu


BAB V
PENUTUP

 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, adapun kesimpulan yang dapat ditarik yaitu:
 Berdasarkan hasil reaksi serbuk logam Al, Fe, Zn, dan Cu terhadap Iodin, adanya asap yang terjadi pada masing-masing logam ketika ditetesi dngan air (aquades), yang memiliki daya reduksi yang paling kuat mulai dari: Al, Zn, Fe dan Cu.
Logam mempunyai daya reduksi dan oksidasi yang berbeda-beda. Ada yang mudah  teroksidasi dan ada yang mudah tereduksi. Daya reduksi logam bergantung pada harga potensial reduksi logam tersebut.
















1 komentar: