Powered By Blogger

Senin, 25 Maret 2013

“KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN”


TUGAS EKONOMI!
“KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN”
A. SOAL!
1)      Apa yang dimaksud dengan:
a)      Kesempatan kerja
b)      Tenaga kerja
c)      Angkatan kerja
2)      Jelaskan pengertian :
a)      Pengangguran terbuka
b)      Setengah pengangguran
c)      Pengangguran terselubung
3)      Jelaskan hubungan antara  Jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran!
4)      Sebutkan dan jelaskan penyebab pengangguran!
5)      Jelaskan yang di maksud dengan:
a)      Pengangguran friksional
b)      Pengangguran struktural
c)      Pengangguran musiman
6)      Tuliskan Dampak pengangguran bagi kegiatan ekonomi masyarakat!
7)      jelaskan cara mengatasi pengangguran!
8)      jelaskan berbagai upaya pemerintah dalam rangka memperluas kesempatan kerja!
9)      jelaskan upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja!
10)   jelaskan berbagai masalah ketenagakerjaan yang dihadapi pemerintah indonesia!

B.JAWABAN!
1)      Yang dimaksud dengan:
a)      Kesempatan kerja adalah secara umum diartikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut secara aktif dalam kegiatan perekonomian. Kesempatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja atau disebut pula pekerja. Bekerja yang dimaksud disini adalah paling sedikit satu jam secara terus menerus selama seminggu yang lalu.
Menurut Esmara , kesempatan kerja dapat diartikan sebagai jumlah penduduk yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh pekerjaan. semakin banyak orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja.
Sedangkan menurut Sagir , memberi pengertian kesempatan kerja sebagai lapangan usaha atau kesempatan kerja yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi, dengan demikian kesempatan kerja mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai partisipasi dalam pembangunan. Sedangkan Sukirno, memberikan pengertian kesempatan kerja sebagai suatu keadaan dimana semua pekerja yang ingin bekerja pada suatu tingkat upah tertentu akan dengan mudah mendapat pekerjaan.
Dan menurut ,Swasono dan Sulistyaningsih, memberi pengertian kesempatan kerja adalah termasuk lapangan pekerjaan yang sudah diduduki (employment) dan masih lowong (vacancy). Dari lapangan pekerjaan yang  masih lowong tersebut timbul kemudian kebutuhan tenaga kerja yang datang misalnya dari perusahaan swasta atau BUMN dan departemen-departemen pemerintah. Adanya kebutuhan tersebut berarti ada kesempatan kerja bagi orang yang menganggur. Dengan demikian kesempatan kerja (employment) yaitu kesempatan kerja yang sudah diduduki.

b)      Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik didalam maupun diluar hubungan kerja, menghasilkan produk barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga dan masyarakat.
Menurut Dr.A.Hamzah SH, tenaga kerja meliputi tenaga kerja yang bekerja didalam maupun diluar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proses produksi tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran. Sedangkan menurut pendapat Dr. Payaman dikutip A.Hamzah (1990) tenaga kerja (man power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja. Atau sedang mencari pekerjaan , serta yang sedang melaksanakan pekerjaan lain. Seperti bersekolah , ibu rumah tangga.

c)      Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja(15 tahun keatas),baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja.kelompok ini biasa disebut sebagai kelompok usia produktif. Namun,tidak semua angkatan kerja dalam suatu negara mendapat kesempatan bekerja. Mereka inilah yang disebut penganggur.

2)      Yang dimaksud dengan:
a)      Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja  yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi  karena ada yang  belum mendapat pekerjaan padahal  telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan atau malas bekerja. pengangguran terbuka biasanya disebabkan karena lapangan kerja yang tidak tersedia, ketidakcocokan antara kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan,dan tidak mau bekerja.
b)      Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Misalnya seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.
c)      Pengangguran terselubung  (Disguised Unemployment)  adalah  tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Pengangguran terselubung juga dapat diartikan sebagai  pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi  jumlah produksi. Misalnya Pada sebuah kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang menangani pekerjaan yang ada. Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi kantor tentu merupakan suatu pemborosan.

3)      Hubungan antara Jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran :
Jumlah penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah negara. Penduduk suatu negara dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok penduduk usia kerja (tenaga kerja) dan kelompok penduduk bukan usia kerja.
Penduduk usia kerja (tenaga kerja) adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas untuk negara – negara berkembang seperti Indonesia.sedangkan dinegara maju,penduduk usia kerja (tenaga kerja) adalah penduduk yang berumur antara 15 hingga 64 tahun. Pada zaman Belanda,yang disebut penduduk usia kerja adalah mereka yang berumur 10 hingga 65 tahun. Namun, dewasa ini usia kerja tersebut telah diubah menjadi mereka yang berumur 15 tahun keatas sejak diberlakukannya wajib belajar 9 tahun pada tahun 1995.
Penduduk bukan usia kerja adalah penduduk yang berumur 0 hingga 14 tahun,untuk negara berkembang seperti Indonesia. Sedangkan, untuk negara maju penduduk bukan usia kerja adalah mereka yang berumur 0 hingga 14 tahun dan mereka yang berumur 64 tahun keatas.
Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja(15 tahun keatas),baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja. Kelompok ini biasa disebut sebagai kelompok usia produktif. Namun, tidak semua angkatan kerja dalam suatu negara mendapat kesempatan bekerja. Mereka inilah yang disebut penganggur.
Sedangkan Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru.
Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan. Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi: “tiap- tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”.dari bunyi pasal 27 ayat 2 UUD 1945 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas penciptaan lapangan kerja. Pemerintah berusaha untuk menciptakan lapangan kerja bagi setiap warga negara karena penciptaan lapangan kerja berhubungan dengan peningkatan pendapatan perkapita sekaligus pendapatan nasional.

4)      Penyebab Pengangguran :
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Penyebabnya antara lain:
1.      Tidak ada lowongan pekerjaan
Jika suatu perusahaan sudah tidak membutuhkan tenaga kerja maka akan memasang pengumuman tidak ada lowongan pekerjaan. Pengumuman semacam ini memberikan informasi bahwa di perusahaan tersebut sudah tidak menerima karyawan lagi karena semua lowongan pekerjaan sudah terpenuhi.
2.      Tidak memenuhi persyaratan
Apabila persyaratan bagi  si pelowongan kerja tidak ia penuhi, maka ia tidak dapat bekerja pada suatu bidang tersebut.
3.      Tidak ada kecocokan upah
Maksud dari tidak ada kecocokan pada bagian gaji/upah dari yang akan di berikannya setiap bulannya atau gaji/upahnya tidak sebanding dengan kebutuhannya.
4.      Informasi tidak lengkap
Informasi tentang suatu pekerjaan baik itu tempat maupun kualifikasi tenaga kerja yang di butuhkan sangat penting bagi pencari kerja. Makin terbatasnya informasi bagi si pencari kerja akan mengakibatkan pencari kerja sulit memperoleh pekerjaan.  
5.      Terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK)
Faktor yang menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja :
1)      Perusahaan menutup atau mengurangi usahanya sebagai akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif.
2)      Peraturan yang menghambat investasi
3)      Hambatan dalam proses ekspor ataupun impor


5)      Yang dimaksud dengan :

a)      Pengangguran friksional (frictional unemployment)  adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke daerah lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yang berbeda. Contoh:
-Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementara menganggur.
-Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik.
 Terjadi karena kesulitan mencari pekerjaan atau lowongan kerja. Pernyebab Terjadinya Pengangguran Friksional : Lapangan pekerjaan yang kurang memadai,  Tidak stabilnya politik,   Informasi yang tidak sempurna.
b) Pengangguran struktural (structural unemployment)  adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian yang menyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.  Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:  Akibat permintaan berkurang, Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi, Akibat kebijakan pemerintah.
c)      Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)  adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: Pada musim panen  para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.

6)      Dampak Pengangguran bagi kegiatan ekonomi Masyarakat:

 Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan yang dialami oleh banyak negara. Begitu seriusnya masalah ini sehingga dalam setiap rencana-rencana pembangunan ekonomi masyarakat, selalu dikatakan dengan tujuan menurunkan angka pengangguran, namun pengangguran tetap saja terjadi, baik kota maupun desa, yang disebabkan oleh kurangnya kesempatan kerja.Tingkat pendidikan para pencari kerja dan jiwa entrepreneurship. Dilihat dari segi ekonomi, Pengangguran secara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya produk domestik bruto (PDB), sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan. Pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun karena penghasilan sedikit.
Pengangguran juga akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha dan ekonomi karena penghasilan yang diterima satu keluarga lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara moral maupun material, baik kebutuhan penting maupun tidak sesuai dengan kemampuan mereka, namun kebutuhan yang harus dipenuhi adalah kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar, baik yang terdiri dari kebutuhan atau komsumsi individu (makan,perumahan, pakaian) maupun kebutuhan pelayanan sosial tertentu (air minum, sanitasi, transportasi, kesehatan) akhirnya tingkat pertumbuhan ekonomi keluarga rendah karena pengeluaran untuk keseharian lebih banyak sehingga tidak ada untuk simpanan dan hanya berputar dikisaran kebutuhan dasar atau pokok. Pengangguran juga akan menyebabkan hilangnya keterampilan yang dimiliki,sehingga pekerjaan dibutuhkan agar keterampilan yang dimiliki tidak akan hilang begitu saja. Dari segi sosial, pengangguran bisa menimbulkan dampak yang tidak kecil. Perasaan minder (rendah diri), gangguan keamanan dalam masyarakat (kriminalitas), sehingga biaya sosial menjadi meningkat dan munculnya pengamen, pengemis, tingginya anak putus sekolah dan anak jalanan. Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pada emosi masyarakt dan dalam kehidupan keluarga sehari-hari, pengangguran juga menjadi salah satu alasan pemicu gangguan kejiwaan. Data dari RS jiwa daerah Provinsi Sumatera Utara, dari 470 lebih pasien di rawat inap 70 persen pasien penderita karena pengangguran (masalah ekonomi)
Dari segi ekonomi negara,tujuan akhir pembangunan ekonomi negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya, hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang, hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun. jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi, adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang- barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi negara pun akan menurun.
Dapat disimpulkan bahwa dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat begitu banyak dan kompleks, yaitu pengangguran. Dengan banyak pengangguran berarti banyak masyarakat tidak memiliki penghasilan karena tidak bekerja. Oleh karena itu, mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya, secara otomatis pengangguran telah menurunkan daya saing dan daya beli masyarakat. Pengangguran berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. Pengangguran adalah problem yang terus menumpuk bertambah dari tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekadar bertumpu pada makin menyempitnya dunia kerja, tetapi rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita punyai.
7) Cara mengatasi pengangguran :
a)      Cara mengatasi pengangguran siklis
Untuk mengatasi pengangguran siklis diperlukan beberapa langkah – langkah antara lain peningkatan daya beli masyarakat.
b)      Cara mengatasi pengangguran struktural
Untuk mengatasi pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai persiapan untuk berkarier pada pekerjaan yang baru,memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkan ,meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada, dan mendirikan industri yang bersifat padat karya,sehingga mampu menampung tenaga kerja yang menganggur.
c)      Cara mengatasi pengangguran friksional
Untuk mengatasi pengangguran friksional adalah mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja,sehingga proses pelamaran,seleksi,dan pengambilan keputusan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat.
d)      Cara mengatasi pengangguran musiman
untuk mengatasi pengangguran musiman yaitu dengan pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain dan melatih seseorang agar memiliki ketrampilan untuk dapat bekerja pada “masa menunggu” musim tertentu.
e)        Mendorong majunya pendidikan, memberikan pendidikan gratis pada anak-anak jalanan atau anak yang kurang beruntung tidak dapat merasakan bangku sekolah
f)        Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan ketrampilan seperti tuntutan industri modern, membuka pelatihan-pelatihan kerja untuk meningkatkan keterampilan dan kedisiplinan pekerja
g)       Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan, memberikan arahan-arahan ataupun motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi bangsa dan negara. Yaitu meningkatkan minat untuk menjadi wiraswastawan
h)       Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal
i)         Meningkatkan usaha transmigasi
j)         Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya, yaitu meningkatkan bakat ataupun keterampilan yang telah dimilikinya
k)      Mengintensifkan program keluarga berencana,agar jumlah anak yang lahir setiap tahunnya dapat terkurangi, dalam artian sesuai dengan kemampuan untuk membiayai pendidikan, dll anak tersebut. Karena dalam realitas d indonesia jumlah anak yang lahir setiap tahunnya tidak sebanding dengan kemampuan orangtuanya dalam membiayai hidup anak tersebut
l)        Membuka kesempatan bekerja ke luar negeri, seperti menjadi TKW, TKI, dll.

8)  Upaya pemerintah dalam rangka memperluas kesempatan kerja :
a)      menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan
b)      meningkatkan kualitas sumber daya manusia
c)      mendirikan berbagai macam usaha
d)     membantu dan mendorong usaha wiraswasta
e)      membangun proyek-proyek padat karya
f)       meningkatkan transmigrasi
g)      memberi kesempatan para TKI bekerja di luar negeri
h)      menyediakan informasi tentang lowongan kerja
i)        meningkatkan pembangunan di pedesaan
9)  Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja :
Permasalahan pengangguran tidak akan mungkin bisa diatasi oleh pemerintgah sendiri. Pemerintah memerlukan dukungan dari piha lain seperti pihak swasta (perusahaan) dan individu yang bersangutan. Masing-masing pihak perlu mengambil langkah konkret untuk memecahkan masalah pengangguran. Salah satu langkah awalnya adalah meningkatkan mutu tenaga kerja. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecenderungan dunia usaha saat ini adalah menerima tenaga kerja yang siap pakai. Ini berarti sebelum memasuki dunia kerja, seorang tenaga kerja harus sudah memiliki sejumlah “nilai lebih” berupa tingkat pendidikan dan keterampilan tertentu. Sementara itu masih banyak tenaga kerja di pasaran yang berpendidikan rendah. Ini berarti tenaga kerja tersebut belum siap pakai. Untuk itu, perlu ada usaha meningkatkan mutu tenaga kerja dari pihak pemerintah,swasta (perusahaan), dan individu.
1.      Pemerintah .Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja anatar laindengan mendirikan berbagai pusat latihan kerja. Upaya ini bertujuan untuk melatih orang menjadi manusia terampil,berinisiatif, dan kreatif. Usaha ini disertai pula dengan usaha peningkatan mutu sekolah kejuruan, penciptaan kondisi yang kondusif bagi penanaman modal, transmigrasi, dan keluarga berencana.
2.      Pihak Swasta (Perusahaan) .Langkah yang dapat diambil oleh pihak swasta untuk ikut serta dalam upaya meningkatkan mutu tenaga kerja adalah bekerja sama dengansekolah atau kampus adalah menyediakan kesempatan bagi para siswa dan mahasiswa untuk kerja praktik atau magang di perusahaan yang bersangkutan. Program magang ini akan memberi pemahaman secara lebih baik kepada calon tenaga kerja mengenai dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian, para calon tenaga kerja tersebut dapat mempersiapkan dirinya dengan berbagai kemampuan dan keterampilan yang memang dibutuhkan oleh dunia usaha.
3.      Individu. Beberapa langkah yang harus diambil oleh setiap individu dalam meningkatkan mutu dirinya adalah sebagai berikut.   
Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan. Dalam mencari kerja, seseorang harus membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang disyaratkan oleh perusahaan secara umum, seperti keterampilan komputer, bahasa inggris, dan keahlian khusus sesuai peerjaan yang ditawarkan.
Menanamkan jiwa wirausaha. Bekerja bukan hanya berarti bergabung dengan suatu instansi atau perusahaan. Bila belum atau tidak bekerja pada instansi atau perusahaan, seseorang bisa bekerja secara mandiri dengan berwirausaha, seperti berternak ayam, budidaya anggrek,atau berdagang. Setiap individu harus bisa mengembangkan kemampuan atau bakatnya untuk mengenali peluang, seperti membuat produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,memasarkan, dan mengatur permodalan operasinya.
10)   Berbagai masalah ketenagakerjaan yang dihadapi pemerintah indonesia :
Masalah kontemporer ketenagakerjaan Indonesia saat ini menurut analisis saya berangkat dari beberapa faktor, yaitu:
a) Lapangan pekerjaan semakin sedikit
b) Tingginya jumlah penggangguran massal
c) Rendahnya tingkat pendidikan
d) Minimnya perlindungan hukum
e) Upah kurang layak
f)External factor (sepeti krisis global yang menurut beberapa ahli krisis ini masih terus terjadi hingga 2010)
g) Tidak memiliki kreativitas dan inovasi-ino

Tidak ada komentar:

Posting Komentar