NOVEL
INDONESIA “PERAHU KERTAS”
A. Unsur instrisik
:
1. Tema : Persahabatan
2. Tokoh : Keenan, Kugy,Eko,
Noni, dan wanda
3. Penokohan : Keenan
-Watak : Cuek,tekun
-Bukti : kenaan sangat
tekun menekuni profesinya sebagai pelukis (langsung)
Walaupun ia telah mengetahui
jelas perasaannya terhadap kugy, tapi ia tetap pura-pura tidak perduli terhadap
perasaannya. (tidak langsung)
Penokohan : Kugy
-Watak : unik, ceria
-Bukti : kugy adalah
cewek yang unik dan berbeda di bandingkan cewek yang lain (langsung)
Ia selalu
terlihat ceria dan menyenangkan di depan sahabatnya. (tidak langsung)
Penokohan : Noni
-Watak : rajin, disiplin
-Bukti : noni adalah
cewek yang tepat waktu dan gak suka nunda-nunda waktu (langsung)
Penokohan : eko
-Watak : penyayang
-Bukti : eko selalu
perhatian kepada sahabatnya. (tidak langsung)
Penokohan : wanda
-Watak : penyayang dan
perhatian
-Bukti : selalu memperhatikan keenan (tidak langsung)
4. Latar tempat : kampus,rumah,warung
makan
Latar waktu : siang,sore,malam
Latar keadaan/suasana : bahagia,sedih
5. Alur : maju mundur, artinya dalam
cerita terjadi flashback ke masa lalu dan masa depan
6. Sudut pandang : orang ketiga tunggal
7. Gaya bahasa : mengandung majas
personifikasi yaitu “perahu itu bagaikan bertanya-tanya padaku”.
8. Amanat : selalulah menerapkan sikap
sabar dan tabah. Karena jodoh dan sahabat takkan lari kemana.
B. Unsur
Ekstrinsik :
1. Ekonomi : kenaan hidup di keluarga
yang kaya atau berkecukupan
2. Sosial : memiliki banyak teman dan
saling membantu dengan teman-temannya
3. Religius : ketika kenaan mendoakan
orang tuanya yang sedang sakit
4. Moral : saling menghargai,
tolong-menolong dan rasa saling menghormati antar tokoh.
NOVEL
TERJEMAHAN “YOGI BEAR”
A. Unsur
instrinsik :
1. Tema : Persahabatan
2. Tokoh : Yogi, boo boo, rachel, wali
kota Brown.
3. Penokohan : Yogi
-Watak : baik hati,ceroboh
-Bukti : yaitu salah satu kutipan dalam novel ini yang
mengatakan “Yogi adalah beruang yang ceroboh, tapi sangat baik dan
selalu berusaha untuk mencoba berguna dan bermanfaat
untuk banyak orang.”
Penokohan : boo boo
-Watak : sabar,tegas,penyayang
-Bukti
: yaitu salah satu kutipan dalam novel ini yang mengatakan “boo boo juga sangat
menyayanginya,walaupun yogi kadang kala bertingkah ceroboh dan membuat boo boo
marah tetapi boo boo tetap menyayanginya ,tetapi lama-kelamaan tingkah laku
yogi yang selalu berbuat salah dan banyak merugikan boo boo membuatnya resah
dan bosan selalu mengingatkan yogi untuk tidak berbuat ceroboh lagi.”
Penokohan : wali kota brown
-Watak :
jahat,licik
-Bukti : selalu
berusaha untuk merusak hutan dan merebut habitat asli yogi si beruang . (tidak
langsung).
Penokohan : rachel
-Watak :
baik,penyayang,penolong.
-Bukti : Rachel
menyayangi sahabatnya yogi dan booboo ,serta membantu yogi dan boobooo untuk
mempertahankan hutan. (tidak langsung).
4. Latar tempat : hutan,rumah
Latar waktu :
pagi,siang,malam
Latar keadaan/suasana :
bahagia,sedih,mengharukan
5. Alur : maju
6. Sudut pandang : orang ketiga
7. Gaya bahasa : majas personifikasi
“menganggap beruang sebagai manusia yang bisa berbicara”
8. Amanat : penyesalan selalu datang
terlambat, maka bersikaplah sebagai mana mestinya dan bersikap berhati-hati.
B. Unsur
Ekstrinsik :
1. Ekonomi : Yogi dan Alex hidup di
keluarga/lingkungan yang sangat sederhana dan bisa pula di katakan pas-pasan.
2. Budaya : apabila bertemu dengan orang
lain ,selalu saling menyapa dan tersenyum (ramah).
3. Moral : pengajaran kepada setiap
orang untuk bersikap hati-hati dan berpikir kedepan setiap ingin melakukan
sesuatu.
PERBANDINGAN
NILAI KEBUDAYAAN ANTARA NOVEL INDONESIA DAN NOVEL TERJEMAH
Kedua novel di atas memang memiliki tema yang
sama dan mirip. Tetapi setelah saya menganalisis perbandingan nilai kebudayaan
antara novel Indonesia dengan novel terjemah. Dan menurut saya, nilai
kebudayaan
1. Novel Indonesia : kalau novel
Indonesia,dalam cerita “PERAHU KERTAS”ini memiliki nilai kebudayaan yang sopan
dan sangat formal menurut saya. Sehingga ceritanya itu cenderung lebih kaku
saat pemain satu berbicara dengan pemain lainnya.
2. Novel terjemah : kalau novel
terjemah,dalam cerita “YOGI BEAR”ini memiliki nilai kebudayaan yang agak bebas
dan semaunya saja sesuai dengan apa yang dia sukai atau inginkan. Sehingga
terlihat lebih luwes atau bebas, dan tidak kaku serta ceritanya ini seperti
nyata dan sangat apa adanya. Dan ceritanya ada pula unsur lucu,menarik,dan
tidak membosankan.
Novel terjemahan kebanyakan menggunakan kata-kata yang
tidak pas dengan maksud/makna dari penulisnya. Jadi misalnya ada kata-kata
seperti ini, "I'm tired to see you", dan diterjemahkan menjadi
"Aku capek melihat kamu." itu kurang pas, karena maksud dari
penulisnya itu "saya malas melihat kamu".