Powered By Blogger

Kamis, 10 Oktober 2013

MACAM-MACAM PUISI BARU


MACAM-MACAM PUISI BARU
1. DISTIKON
Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
2. TERZINA
Terzina adalah sanjak 3 seuntai.
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane

MACAM-MACAM PUISI LAMA


MACAM-MACAM PUISI LAMA
1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukam
2.GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)
CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
CIRI – CIRI SYAIR :
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

Senin, 17 Juni 2013

Unsur instrinsik dan ekstrinsik novel indonesia "PERAHU KERTAS" & unsur instrinsik dan ekstrinsik novel terjemah "YOGI BEAR" , Serta perbandingan nilai budayanya.



NOVEL INDONESIA “PERAHU KERTAS”

A.    Unsur instrisik :
1.      Tema : Persahabatan
2.      Tokoh : Keenan, Kugy,Eko, Noni, dan wanda
3.      Penokohan : Keenan
            -Watak : Cuek,tekun
            -Bukti : kenaan sangat tekun menekuni profesinya sebagai pelukis (langsung)
Walaupun ia telah mengetahui jelas perasaannya terhadap kugy, tapi ia tetap pura-pura tidak perduli terhadap perasaannya. (tidak langsung)

Penokohan : Kugy
            -Watak : unik, ceria
            -Bukti : kugy adalah cewek yang unik dan berbeda di bandingkan cewek yang lain (langsung)
                        Ia selalu terlihat ceria dan menyenangkan di depan sahabatnya. (tidak langsung)

Penokohan : Noni
            -Watak : rajin, disiplin
            -Bukti : noni adalah cewek yang tepat waktu dan gak suka nunda-nunda waktu (langsung)

Penokohan : eko
            -Watak : penyayang
            -Bukti : eko selalu perhatian kepada sahabatnya. (tidak langsung)

Penokohan : wanda
            -Watak : penyayang dan perhatian
            -Bukti :  selalu memperhatikan keenan (tidak langsung)

4.      Latar tempat : kampus,rumah,warung makan
Latar waktu : siang,sore,malam
Latar keadaan/suasana : bahagia,sedih
5.      Alur : maju mundur, artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan masa depan
6.      Sudut pandang : orang ketiga tunggal
7.      Gaya bahasa : mengandung majas personifikasi yaitu “perahu itu bagaikan bertanya-tanya padaku”.
8.      Amanat : selalulah menerapkan sikap sabar dan tabah. Karena jodoh dan sahabat takkan lari kemana.


B.      Unsur Ekstrinsik :
1.      Ekonomi : kenaan hidup di keluarga yang kaya atau berkecukupan
2.      Sosial : memiliki banyak teman dan saling membantu dengan teman-temannya
3.      Religius : ketika kenaan mendoakan orang tuanya yang sedang sakit
4.      Moral : saling menghargai, tolong-menolong dan rasa saling menghormati antar tokoh.


NOVEL TERJEMAHAN “YOGI BEAR”


A.    Unsur instrinsik :
1.      Tema : Persahabatan
2.      Tokoh : Yogi, boo boo, rachel, wali kota Brown.
3.      Penokohan : Yogi
      -Watak : baik hati,ceroboh
      -Bukti : yaitu salah satu kutipan dalam novel ini yang mengatakan “Yogi adalah beruang                   yang ceroboh, tapi sangat baik dan selalu berusaha untuk mencoba berguna dan       bermanfaat untuk banyak orang.”

Penokohan : boo boo
      -Watak : sabar,tegas,penyayang
-Bukti : yaitu salah satu kutipan dalam novel ini yang mengatakan “boo boo juga sangat menyayanginya,walaupun yogi kadang kala bertingkah ceroboh dan membuat boo boo marah tetapi boo boo tetap menyayanginya ,tetapi lama-kelamaan tingkah laku yogi yang selalu berbuat salah dan banyak merugikan boo boo membuatnya resah dan bosan selalu mengingatkan yogi untuk tidak berbuat ceroboh lagi.”

Penokohan : wali kota brown
     -Watak : jahat,licik
     -Bukti : selalu berusaha untuk merusak hutan dan merebut habitat asli yogi si beruang . (tidak langsung).

Penokohan : rachel
     -Watak : baik,penyayang,penolong.
     -Bukti : Rachel menyayangi sahabatnya yogi dan booboo ,serta membantu yogi dan boobooo untuk mempertahankan hutan. (tidak langsung).

4.      Latar tempat : hutan,rumah
Latar waktu : pagi,siang,malam
Latar keadaan/suasana : bahagia,sedih,mengharukan
5.      Alur : maju
6.      Sudut pandang : orang ketiga
7.      Gaya bahasa : majas personifikasi “menganggap beruang sebagai manusia yang bisa berbicara”
8.      Amanat : penyesalan selalu datang terlambat, maka bersikaplah sebagai mana mestinya dan bersikap berhati-hati.


B.     Unsur Ekstrinsik :
1.      Ekonomi : Yogi dan Alex hidup di keluarga/lingkungan yang sangat sederhana dan bisa pula di katakan pas-pasan.
2.      Budaya : apabila bertemu dengan orang lain ,selalu saling menyapa dan tersenyum (ramah).
3.      Moral : pengajaran kepada setiap orang untuk bersikap hati-hati dan berpikir kedepan setiap ingin melakukan sesuatu.

PERBANDINGAN NILAI KEBUDAYAAN ANTARA NOVEL INDONESIA DAN NOVEL TERJEMAH
                        Kedua novel di atas memang memiliki tema yang sama dan mirip. Tetapi setelah saya menganalisis perbandingan nilai kebudayaan antara novel Indonesia dengan novel terjemah. Dan menurut saya, nilai kebudayaan
1.      Novel Indonesia : kalau novel Indonesia,dalam cerita “PERAHU KERTAS”ini memiliki nilai kebudayaan yang sopan dan sangat formal menurut saya. Sehingga ceritanya itu cenderung lebih kaku saat pemain satu berbicara dengan pemain lainnya.
2.      Novel terjemah : kalau novel terjemah,dalam cerita “YOGI BEAR”ini memiliki nilai kebudayaan yang agak bebas dan semaunya saja sesuai dengan apa yang dia sukai atau inginkan. Sehingga terlihat lebih luwes atau bebas, dan tidak kaku serta ceritanya ini seperti nyata dan sangat apa adanya. Dan ceritanya ada pula unsur lucu,menarik,dan tidak membosankan.
Novel terjemahan kebanyakan menggunakan kata-kata yang tidak pas dengan maksud/makna dari penulisnya. Jadi misalnya ada kata-kata seperti ini, "I'm tired to see you", dan diterjemahkan menjadi "Aku capek melihat kamu." itu kurang pas, karena maksud dari penulisnya itu "saya malas melihat kamu".



SINOPSIS NOVEL TERJEMAHAN YOGI BEAR



SINOPSIS NOVEL TERJEMAHAN YOGI BEAR

            Nasib Taman Wisata Jellystone segera berakhir, Walikota Brown begitu serakah dan memutuskan untuk menutup Jellystone dan menjualnya. Ini berarti hiburan keluarga tidak akan merasakan lagi keindahan alam terbuka dan, lebih buruk lagi, Yogi dan Boo Boo akan kehilangan satu-satunya tempat tinggal mereka. Menghadapi tantangan terbesar tersebut, Yogi harus membuktikan bahwa dia benar-benar "beruang terpandai" saat ia dan Boo Boo bergabung dengan musuh lama mereka, Ranger Smith untuk menemukan cara menyelamatkan taman Jellystone.
Seperti biasa, Jellystone Park, tempat tinggal Yogi dan Boo Boo  tak terlalu banyak dikunjungi orang. Kalau sebelumnya ini tak pernah jadi masalah, kali ini masalah besar bakal melanda Jellystone Park. Malahan, bisa jadi Yogi dan Boo Boo bakal terancam kehilangan tempat tinggal. Karena dianggap tak menguntungkan secara finansial, walikota Brown memutuskan untuk menutup Jellystone Park. Ini artinya orang-orang tak lagi bisa berlibur di sana dan Yogi serta Boo Boo juga harus menyingkir dari sana. Bahkan kedatangan Rachel yang berencana membuat film dokumenter di sana pun tak bisa membantu menyelamatkan Yogi dan Boo Boo dari penggusuran.
Ternyata, walikota Brown punya rencana jahat dan kini hanya Yogi dan Boo Boo saja yang bisa menyelamatkan Jellystone Park dari kehancuran. Untungnya Ranger Smith bersedia ikut membantu Yogi dan Boo Boo menyelamatkan Jellystone Park. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Yogi dan ranger ini bisa bekerja bahu membahu untuk mencapai satu tujuan.

Sementara itu, kota di mana taman terletak bangkrut. Walikota berbicara dengan  kepala stafnya (Nathan Corddry) tentang idenya untuk menjual taman. Kemudian ranger smith mengetahuinya, lalu Pergi memberitahu rachel,yogi dan boo boo  bahwa jika taman tidak mendapatkan keuntungan pada akhir minggu, akan rezoned pertanian dan dijual kepada penebang.

Smith dan Rachel  memiliki ide untuk memberikan kembang api untuk merayakan ulang tahun ke-100 taman nasional. Walikota mengatakan kpd ranger smith, bahwa jika ia mengacaukan perayaan, dia akan dipecat dari kepala ranger. Maka ranger memiliki usulan untuk memamerkan yogi kepada pengunjung nanti.
Tiba-tiba, taman ini dibanjiri pengunjung pada hari perayaan. Dan Boo Boo menarik Yogi pada ski air dari perahu baris dengan mesin tenaga kuda kecil. Yogi memamerkan, kehilangan kendali dan  beraksi bagaikan berdiri di air .
taman dijual dan Walikota berencana untuk mengadakan konferensi pers di taman untuk merayakan penghematan anggaran kota. Yogi dan boo boo harus resor untuk bertindak seperti beruang rata-rata aktual dan mencari makanan, yang tidak berjalan dengan baik.
Rachel dan Ranger Smith menyadari bahwa kura-kura hewan peliharaan Yogi adalah terancam punah "katak mulut kura-kura."

SINOPSIS NOVEL "PERAHU KERTAS"



SINOPSIS



            Kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.
            Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu  ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra.

            Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Terkecuali Noni, mereka semua pindah dari Jakarta, lalu berkuliah di universitas yang sama di Bandung.Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.
            Lambat laun, Kugy dan Keenan yang memang sudah saling mengagumi, mulai mengalami transformasi. Diam-diam tanpa pernah berkesempatan untuk mengungkapkan, mereka saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih, cowok mentereng bernama Joshua, alias Ojos (panggilan yang dengan semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda.
            Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menenggelamkan dirinya dalam kesibukan baru, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan berhasil ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan.
            Kedekatan Keenan dengan Wanda yang awalnya muluspun mulai berubah. Keenan disadarkan dengan cara yang mengejutkan bahwa impian yang selama ini ia bangun harus kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak Wayan.
            Masa-masa bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman sohor di Bali, mulai mengobati luka hati Keenan pelan-pelan. Sosok yang paling berpengaruh dalam penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan mulai bisa melukis lagi.
            Berbekalkan kisah-kisah Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para kolektor.
Kugy, yang juga sangat kehilangan sahabat-sahabatnya dan mulai kesepian di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia lulus kuliah secepat mungkin dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius, atasannya sekaligus sahabat abangnya. Kugy meniti karier dengan cara tak terduga-duga. Pemikirannya yang ajaib dan serba spontan membuat ia melejit menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu.
            Namun Remi melihat sesuatu yang lain. Ia menyukai Kugy bukan hanya karena ide-idenya, tapi juga semangat dan kualitas unik yang senantiasa terpancar dari Kugy. Dan akhirnya Remi harus mengakui bahwa ia mulai jatuh hati. Sebaliknya, ketulusan Remi juga akhirnya meluluhkan hati Kugy.
            Sayangnya, Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Karena kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, Keenan terpaksa kembali ke Jakarta, menjalankan perusahaan keluarganya karena tidak punya pilihan lain.
Pertemuan antara Kugy dan Keenan tidak terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi. Semuanya dengan kondisi yang sudah berbeda. Dan kembali, hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa kembali pasrah dalam aliran cinta yang mengalir entah ke mana. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di parit, di empang, di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama. Meski kadang pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.
Diwarnai pergelutan idealisme, persahabatan, tawa, tangis, dan cinta, “Perahu Kertas” tak lain adalah kisah perjalanan hati yang kembali pulang menemukan rumahnya.